TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arab Saudi Gelar Ibadah Haji untuk Kalangan Terbatas

Arab Saudi melaporkan lebih dari 161.000 kasus COVID-19

Suasana di Mekah saat pandemik COVID-19 masih berlangsung pada bulan Ramadan, di Mesjid Agung di Mekah, Arab Saudi, pada 19 Mei 2020. ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

Riyadh, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengumumkan secara resmi untuk tetap menggelar ibadah haji dengan sangat terbatas pada tahun ini. Selama beberapa bulan terakhir, nasib ibadah tahunan bagi warga Muslim dunia tersebut menjadi pertanyaan karena pandemik COVID-19.

Menurut pemerintah, bagi umat Islam yang sudah tinggal di Arab Saudi dan ingin beribadah haji bisa melakukannya pada Juli hingga Agustus mendatang. Sedangkan mereka yang berada di luar negeri harus menunggu setidaknya hingga tahun depan untuk mengunjungi Arab Saudi.

Baca Juga: Hari Ini Arab Saudi Cabut Jam Malam dan Buka Kembali Kegiatan Ekonomi

1. Baik pemegang paspor Arab Saudi maupun ekspatriat bisa beribadah haji

Umat Muslim melaksanakan salat Jumat di Masjid Nabawi saat pandemik COVID-19 di Madina, Arab Saudi, pada 5 Mei 2020. ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

"Telah diputuskan untuk menyelenggarakan ibadah haji tahun ini dalam jumlah sangat terbatas...dengan (diikuti oleh) berbagai kewarganegaraan berbeda di kerajaan," kata Kementerian Haji, seperti dikutip Kantor Berita Saudi, pada Senin waktu setempat (22/6).

Pemerintah mengatakan alasannya adalah keselamatan warga Muslim itu sendiri. "Keputusan tersebut diambil untuk memastikan ibadah haji dilaksanakan dengan aman sambil menjalankan seluruh langkah pencegahan guna melindungi warga Muslim dan patuh secara ketat terhadap ajaran-ajaran Islam dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kita," lanjut pemerintah.

2. Pengumuman tersebut mengonfirmasi laporan awal Juni lalu

Ramadan hari pertama di Masjidil Haram (ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa)

Kabar mengenai kemungkinan penyelenggaraan ibadah haji di tengah pandemik COVID-19 sudah beredar luas sejak awal Juni lalu. Dalam laporan Reuters, pemerintah Arab Saudi disebut berdebat secara internal tentang masalah ini. Salah satu usulan yang diajukan adalah menerima jemaah haji dalam jumlah terbatas, walau detilnya masih tidak jelas.

Pemerintah saat itu dilaporkan sedang mempertimbangkan menerima angka simbolik dalam musim haji tahun ini. Tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan itu, tapi disebutkan ada larangan terhadap peserta ibadah haji berusia lanjut. Pemeriksaan kesehatan tambahan juga disebut akan diterapkan.

Sementara, pihak lain di otoritas terkait dilaporkan mengusulkan agar ibadah haji tahun ini dibatalkan saja. Sedangkan, sisanya menyarankan agar masing-masing negara mengirimkan hanya 20 persen dari total kuota reguler calon haji ke Arab Saudi. Belum diketahui kapan keputusan resmi akan diumumkan ke publik.

Baca Juga: Saudi Tetap Gelar Haji 2020 Tanpa Calon Jemaah dari Luar Negeri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya