AS Klaim Virus Corona dari Laboratorium di Wuhan, Apa Buktinya?
Semua bermula dari kawat diplomatik yang diterima Deplu AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejak episentrum virus corona pindah dari Italia ke Amerika Serikat, maka fokus dunia tak lagi semata-mata berburu mencari vaksin dan obat untuk penyakit mematikan itu. Fokus dunia teralihkan dengan tuduhan serius yang dilempar oleh Negeri Paman Sam bahwa Tiongkok harus bertanggung jawab atas wabah COVID-19 yang kini telah menjangkiti 3,6 juta orang di seluruh dunia. Data itu dikutip dari situs World O Meter per Selasa (5/5).
Bahkan, dari situs yang sama pula, 1,2 juta pasien positif COVID-19 bisa ditemukan di Amerika Serikat. Presiden Donald J. Trump sejak awal menilai Tiongkok lalai dan tidak melakukan hal yang maksimal untuk mencegah agar wabah COVID-19 tidak meluas ke seluruh dunia. Mogul properti itu bahkan mengancam akan meminta ganti rugi kepada Negeri Tirai Bambu, sebab COVID-19 turut mengantam perekonomian dunia.
Kini, AS membuat tudingan lainnya. Mereka menyebut virus corona bukan sesuatu yang alami dan menyebar dari pasar basah di kota Wuhan. Trump meyakini virus yang diberi nama Sars-CoV-2 itu lolos dari pengawasan laboratorium virus di Wuhan.
Trump juga yakin virus itu sengaja dibuat di laboratorium tersebut tapi kemudian bocor ke publik. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyebut tuduhan itu bukan tanpa bukti. AS mengklaim punya banyak bukti untuk mendukung argumen virus corona dibuat di laboratorium di Wuhan.
"Saya dapat katakan kepada Anda ada sebuah bukti yang penting bahwa ini semua bermula dari laboratorium itu di Wuhan," kata Pompeo seperti dikutip dari harian The Guardian (3/5) lalu.
Namun, mantan Direktur Badan Intelijen AS (CIA) itu masih belum yakin benar apakah virus itu dibuat di sana atau tengah diteliti di laboratorium kemudian menulari peneliti institusi tersebut.
"Dengar, para ahli terbaik sejauh ini berpikir virus itu buatan manusia. Hingga saat ini saya tidak memiliki alasan untuk berpikir sebaliknya," tutur dia lagi.
Memang Negeri Paman Sam punya bukti penting apa bahwa virus corona bersumber dari laboratorium di Wuhan?
Baca Juga: Menlu AS Klaim Ada Bukti Virus Corona Dibuat di Laboratorium Wuhan
1. Deplu AS menerima kawat diplomatik berisi kekhawatiran diplomat mengenai tingkat keamanan di laboratorium di Wuhan
Spekulasi bahwa virus corona diduga berasal dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok semakin menguat usai harian The Washington Post pada (1/5) lalu menerbitkan kawat diplomatik yang dikirim oleh diplomat AS yang bertugas di Negeri Tirai Bambu. Kawat diplomatik yang ditujukan ke Departemen Luar Negeri pada April lalu berisi kekhawatiran pejabat kedutaan AS di Tiongkok mengenai tingkat keamanan di sebuah laboratorium virus di Wuhan.
Lokasi Laboratorium Virus Wuhan (WIV) memang tidak jauh dari pasar yang menjual makanan laut dan dipercaya sebagai awal mula penyebaran virus corona. Di dalam kawat itu turut ditulis bahwa pada 2018 lalu, diplomat yang ahli dalam hal sains pernah dikirim beberapa kali ke fasilitas laboratorium tersebut.
Para pejabat di kedutaan mengirimkan dua peringatan kepada Washington. Pertama, mereka khawatir mengenai keselamatan dan pengelolaan kelemahan di Institut Virus Wuhan. Mereka sempat meminta bantuan lebih banyak dikirim ke sana.
Stasiun berita BBC (1/5) lalu melaporkan WIV memang pernah menerima pendanaan dari AS. Selain itu, WIV juga pernah mendapatkan bantuan keahlian dari Institusi Penelitian Amerika. Namun, tidak disebutkan berapa banyak pendanaan yang pernah diterima WIV dari AS.
Kedua, para diplomat itu khawatir penelitian yang tengah dilakukan terhadap virus corona dan diduga ditularkan oleh kelelawar dapat menimbulkan pandemik baru seperti Sars di tahun 2003 lalu.
Kendati begitu, pada (30/4) lalu kantor intelijen nasional AS sudah mengeluarkan pernyataan yang menolak semua teori konspirasi mengenai asal muasal virus corona. Mereka juga menolak spekulasi yang menyebut Tiongkok sengaja menjadikan virus corona sebagai senjata. Mereka menyatakan saat ini tengah memeriksa apakah wabah bermula dari melakukan kontak langsung terhadap hewan yang sudah terinfeksi virus corona atau hasil kecelakaan bocornya virus di laboratorium.
Baca Juga: [WANSUS] Jubir: Banyak Pasien yang Meninggal Saat Ini Dikira COVID-19