TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Juru Bicara Wapres AS Mike Pence Positif Tertular COVID-19

Tapi, Wapres Pence tidak akan dikarantina

Wakil Presiden AS Mike Pence memberikan keterangan media soal COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Jakarta, IDN Times - Virus corona resmi masuk ke dalam Gedung Putih. Juru bicara Wakil Presiden Mike Pence, Katie Miller, dinyatakan positif tertular virus corona. Informasi itu disampaikan oleh Presiden Donald Trump pada (8/5) dalam pemberian keterangan pers di Gedung Putih. 

Peristiwa itu menjadi salah satu pukulan terberat bagi pemerintahan Trump di tengah dorongannya agar masing-masing negara mulai membuka kembali perekonomian mereka. Namun, uniknya, kendati sering melakukan kontak dengan Katie, Pence tidak akan melakukan karantina mandiri terhadap dirinya sendiri. 

Alih-alih melakukan karantina, Pence memilih mengikuti aturan dari unit medis di Gedung Putih. 

"Ia tidak akan dikarantina. Sebagai tambahan, Wakil Presiden telah dites negatif setiap harinya dan berencana untuk tetap di Gedung Putih pada hari Senin," ungkap jubir lainnya dari Wapres, Devin O'Malley dan dikutip stasiun berita CNN pada Senin (11/5). 

Suami Katie, Stephen Miller, merupakan penasihat senior bagi Trump. Ia diprediksi untuk sementara waktu tidak diizinkan berada di Gedung Putih, kendati hasil tesnya menunjukkan negatif. Lalu, bagaimana situasi di Gedung Putih kini? Mengapa Pence merasa ia tak perlu dikarantina?

Baca Juga: Obama Nilai Donald Trump Kacau Balau Tangani COVID-19 di AS

1. Para pegawai yang berada di sisi barat Gedung Putih khawatir mereka juga tertular

Gedung Putih (Wikimedia/Cezary p)

Sumber stasiun berita CNN mengatakan semua pegawai yang bekerja di sisi bagian barat Gedung Putih merasa khawatir akan tertular COVID-19. Apalagi bagian dari pekerjaan Katie yakni ia harus berkomunikasi secara langsung dengan banyak orang. Negeri Paman Sam pun hingga kini masih menjadi episentrum dunia COVID-19.

Berdasarkan data dari situs World O Meter pada (11/5), jumlah pasien meninggal di AS mencapai 81.009. Sedangkan, jumlah kasus positif mencapai 1,3 juta. 

Dalam pemberian keterangan persnya, Trump mengaku juga heran mengapa Katie yang selama ini dinyatakan tidak tertular COVID-19, lalu jadi positif terpapar virus dengan nama Sars-CoV-2 itu. 

"Ia merupakan perempuang yang luar biasa. Katie, selama ini, ia dinyatakan negatif dan penampilannya prima. Tetapi, tiba-tiba ia dinyatakan positif (terpapar COVID-19)," kata Trump pada pekan lalu. 

2. Trump khawatir pesannya untuk membuka kembali perekonomian tidak akan berhasil

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat berpidato membahas krisis yang dialami selama pandemi virus corona. facebook.com/WhiteHouse

Sementara, dalam pembicaraannya, Trump mengaku khawatir dengan temuan Katie positif tertular COVID-19 bisa menghancurkan pesan yang sedang ia sampaikan ke publik untuk mulai membuka perekonomian. Padahal, sudah sejak lama Trump menggaungkan, kasus COVID-19 di AS sudah mulai berkurang. 

Namun, dalam catatan situs World O Meter, jumlah kasus positif COVID-19 justru terus bertambah. Per (11/5) saja ada lebih dari 6.000 kasus positif COVID-19. Dalam satu hari, jumlah pasien yang meninggal pun mencapai 222. 

Mogul properti itu meyakini ekonomi AS akan kembali pulih bila para gubernur negara bagian mulai melonggarkan pembatasan pergerakan manusia. Kendati Trump terlihat percaya diri tidak akan terpapar COVID-19, namun sesungguhnya ia tetap khawatir. Bahkan, berdasarkan orang yang pernah diajak Trump berbicara, ia tidak mau berada dekat dengan orang yang belum dites COVID-19. 

Baca Juga: Pandemik Belum Usai di AS, Trump Akan Bubarkan Satgas COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya