Maskapai Berencana Wajibkan Penumpang Sudah Vaksinasi
Terutama untuk penumpang pesawat rute luar negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kemunculan vaksin yang sudah diberikan secara bertahap ke publik diprediksi akan memicu kebijakan baru di dunia penerbangan. Maskapai diprediksi akan mewajibkan para penumpangnya untuk divaksinasi lebih dulu sebelum terbang.
Hal ini sudah diwanti-wanti oleh maskapai Australia, Qantas. Stasiun berita BBC edisi November lalu melaporkan kebijakan itu diprediksi akan berlaku bagi penumpang rute internasional yang akan menumpang maskapai nasional Negeri Kanguru. Direktur utama Qantas, Alan Joyce, mengatakan vaksinasi akan menjadi sebuah kebutuhan ketika sudah tersedia.
"Saya pikir hal itu akan menjadi sesuatu yang umum bila saya berbincang dengan kolega saya yang lain di maskapai di seluruh dunia," ungkap Joyce.
Sementara, Negeri Kanguru memilih strategi mengatasi pandemik dengan menutup pintu perbatasannya. Kemudian, kini mereka membuka pintu perbatasan internasional namun mewajibkan penumpang dari luar Australia untuk dikarantina lebih dulu.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh CEO AirAsia, Tony Fernandes. Bahkan, Tony menyebut kebijakan tersebut akan diadopsi oleh pemerintah negara-negara di Asia bagi pendatang yang datang dari luar negeri.
Lalu, apakah kebijakan tersebut mungkin diberlakukan di masa mendatang?
Baca Juga: Anies: Selama Belum Ada Vaksin COVID-19, Vaksin Kita Adalah Masker
1. CEO AirAsia memprediksi vaksinasi sebelum terbang ke luar negeri akan jadi tren
Dikutip dari kantor berita Reuters pada Senin, 14 Desember 2020, CEO AirAsia Tony Fernandes memprediksi kewajiban agar penumpang lebih dulu divaksinasi akan menjadi tren baru. "Saya memprediksi di kawasan Asia saja, saya pikir mereka tidak akan membiarkan siapapun masuk tanpa vaksinasi," kata Tony.
Namun, ia menggaris bawahi kebijakan itu tidak bisa ditentukan oleh maskapai. Itu hanya bisa diputuskan oleh pemerintah. "Negara sendiri yang akan memutuskan apakah pendatang yang belum divaksin akan diizinkan masuk atau tidak," tutur dia lagi.
Baca Juga: Muncul Petisi Mendesak agar Vaksin COVID-19 Gratis, Ini Alasannya