PM Baru Jepang Yoshihide Suga Akan Kunjungi RI pada 20-21 Oktober
PM Suga berkunjung di tengah kasus pandemik RI meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri baru Jepang Yoshihide Suga akan berkunjung ke Indonesia pada 20-21 Oktober 2020. Rencananya Suga dan istri, Mariko Suga akan bertemu dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk membicarakan hubungan bilateral kedua negara. Belum diketahui apakah Suga akan disambut oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Istana Bogor atau di Jakarta.
Ini merupakan kunjungan dinas ke luar negeri Suga yang pertama usai ia terpilih menjadi PM pada 17 September 2020 lalu. Suga tetap berkunjung ke Indonesia, meski angka kasus COVID-19 tengah meningkat. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada hari ini kasus COVID-19 telah menembus 353.461, di mana sebanyak 12.347 pasien di antaranya meninggal dunia.
"Rencana kunjungan ini juga sudah secara resmi disampaikan oleh Pemerintah Jepang pada hari ini. Tentunya Indonesia menyambut hangat rencana kunjungan ini," ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan keterangan pers virtual dari Jenewa, Swiss pada Jumat (16/10/2020).
Lalu, apa saja yang hendak dibicarakan oleh kedua pemimpin negara nanti?
Baca Juga: PM Yoshihide Suga Berencana Kunjungi RI dan Vietnam di Tengah Pandemik
1. Presiden Jokowi dan PM Jepang akan membahas soal kerja sama ekonomi
Menlu Retno mengatakan pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Suga akan membicarakan mengenai kerja sama ekonomi. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail kerja sama ekonomi apa saja yang dibahas.
Namun, diprediksi salah satu yang dibahas mengenai rute kereta cepat Jakarta-Surabaya. Seperti yang diketahui lantaran penyelesaian rute kereta cepat Jakarta-Bandung terlambat untuk diselesaikan, maka pemerintah memperpanjang rutenya hingga ke Surabaya.
Semula, tenggat waktu untuk pembangunan rute kereta Jakarta-Bandung pada akhir 2019. Namun, hingga kini proyek infrastruktur itu belum rampung. Pemerintah kemudian meminta Jepang untuk bergabung dengan KCIC (Konsorsium Kereta Cepat Indonesia-China) untuk menuntaskan pengerjaan rute sepanjang 720 kilometer dari Jakarta hingga Surabaya.
“Arahan Bapak Presiden agar lebih ekonomis untuk didorong kelanjutan proyeknya, tidak hanya berhenti di Bandung, tapi sampai Surabaya, dan diusulkan agar konsorsium bisa ditambah oleh konsorsium dari Jepang,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada konferensi pers virtual yang dilakukan pada 29 Mei 2020 lalu.
Selain itu, kedua pemimpin juga diprediksi akan membahas mengenai penanganan pandemik COVID-19. Ada pula pembahasan mengenai kontribusi dua negara dalam perdamaian atau stabilitas kawasan termasuk dalam konteks ASEAN dan Indo Pasifik.
Baca Juga: Terpilih Jadi Ketua Parpol, Yoshihide Suga Berpeluang Jadi PM Jepang