[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Jepang Tertinggi di Dunia
Kenaikan kasus disebabkan sub varian Omicron BA.5
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang kini sedang kesulitan mengendalikan lonjakan COVID-19 yang sudah memasuki gelombang ke-7. Bahkan, selama tiga hari berturut-turut, kasus harian di Negeri Sakura terus menciptakan rekor baru.
Dikutip dari laman World O Meter, Sabtu, (30/7/2022), kasus harian di Jepang sudah menembus angka 221.938. Angka ini menjadikan Jepang adalah penyumbang kasus harian tertinggi di dunia.
Dengan angka ini, maka akumulasi COVID-19 di Jepang mencapaai 12,3 juta. Sementara, angka kematian harian akibat COVID-19 di Jepang mencapai 130 jiwa. Maka, akumulasi warga yang meninggal di Jepang akibat COVID-19 mencapai 32.416 jiwa.
Dikutip dari laman Deutsche Welle, 25 Juli 2022 lalu, lonjakan kasus COVID-19 yang kembali berulang ini diprediksi lantaran penyebaran sub varian Omicron yakni BA.5. Bahkan, 17 perfektur dari 47 perfektur yang ada di Jepang melaporkan jumlah kasus tertinggi.
Lantaran hal itu, Perdana Menteri Fumio Kishida meminta warga Jepang agar berhati-hati saat berada di area publik dan berkerumun. Apakah Pemerintah Negeri Sakura bakal kembali memberlakukan pembatasan pergerakan masyarakat usai terjadi lonjakan kasus harian?
Baca Juga: Omicron Varian BA.4 dan BA.5, Perlukah Kita Khawatir?
1. Pemerintah Jepang tak akan membatasi pergerakan masyarakat meski COVID-19 kembali melonjak
Meski kasus harian COVID-19 di Jepang kembali naik, namun pemerintahan PM Kishida belum berencana kembali memberlakukan pembatasan pergerakan masyarakat atau kondisi darurat. Jepang benar-benar berusaha keras mengendalikan COVID-19 di negaranya.
Dengan tingkat kematian yang semakin rendah, maka pemerintah berusaha menyeimbangkan isu kesehatan masyarakat dengan pemulihan ekonomi. Salah satu jalan tengah untuk mencapai itu yakni dengan memberikan vaksin dosis keempat bagi warga Jepang.
Mereka fokus memberikan vaksin COVID-19 dosis keempat pada individu yang ada di fasilitas kesehatan, orang lansia dan penyakit bawaan. Berdasarkan data, 31 persen dari populasi di Jepang telah divaksinasi empat kali.
Baca Juga: Jepang Izinkan Kedatangan Turis Asing Termasuk Indonesia Mulai 10 Juni