Jokowi Sebut G7 Berperan Penting Atasi Krisis Pangan Global
Presiden Jokowi juga mengajak G7 berinvestasi di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menjadi tamu undangan partner country di G7, Presiden RI, Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan isu krisis pangan yang sedang melanda dunia. Saat ini, rakyat di negara berkembang terancam kelaparan dan jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem.
Menurut data World Food Program, 323 juta orang pada tahun ini menghadapi kerawanan pangan akut. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, ini adalah permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) yang mendasar.
Baca Juga: Bertemu PM India-Kanada, Jokowi Bahas Kerja Sama Pangan dan Ekonomi
Baca Juga: Jokowi Serukan Atasi Krisis Pangan saat Hadir di KTT G7
1. Jokowi menekankan perlunya solusi konkret
Menlu Retno, mengutip Presiden Jokowi mengatakan, perempuan dan keluarga miskin menjadi yang paling terkena dampak menghadapi kekurangan pangan ini.
“Presiden juga menekankan, perlu tindakan cepat untuk mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan, rantai pasok pangan dan pupuk global harus kembali normal,” kata Menlu Retno, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/6/2022).
Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya dukungan negara G20 untuk mereintegrasi ekspor gandum dari Ukraina serta ekspor komoditi pangan dan pupuk Rusia ke dalam rantai pasokan global.
“Hal ini dilakukan, tentunya diperlukan dukungan dari G7 untuk memfasilitasi ekspor gandum Ukraina agar dapat segera berjalan,” kata Menlu Retno lagi.
Baca Juga: Jokowi Disambut Kanselir Jerman saat Hadir di KTT G7
Baca Juga: DPR Harap Kunker Jokowi ke Rusia-Ukraina Bisa Bawa Perdamaian Dunia