Tolak Marcos, 400 Orang Demo Quick Count Pilpres Filipina
Mereka tak ingin Bongbong Marcos jadi presiden
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ferdinand Marcos Jr atau biasa disapa Bongbong Marcos unggul telak dalam penghitungan sementara pemilihan presiden Filipina. Bongbong adalah anak dari diktator Filipina, Ferdinand Marcos Sr.
Hitung cepat pemilu Filipina menunjukkan Bongbong telah mendapatkan lebih dari 30 juta suara. Dia bersama wakilnya, Sara Duterte, yang merupakan anak dari Presiden Rodrigo Duterte, dipastikan akan menjadi presiden serta wakil presiden selanjutnya.
Penghitungan suara resmi sendiri sudah dimulai sejak kemarin dan diprediksi akan selesai dalam beberapa pekan ke depan.
Baca Juga: Ferdinand Marcos dan Sara Duterte Lanjutkan Politik Keluarga
1. Protes karena Bongbong menang
Sekitar 400 orang, yang sebagian besar adalah mahasiswa, melakukan protes di luar gedung KPU Filipina. Mereka bahkan menyebut ada kecurangan dalam pilpres kali ini.
Dilansir dari Thai PBS World, Rabu (11/5/2022), muncul juga petisi yang berisi pengajuan banding atas keputusan penghitungan cepat tersebut.
Kelompok HAM juga meminta warga Filipina agar menolak jika Marcos memang benar menang dalam pilpres tahun ini.
“Kemenangan dia dibangun di atas kebohongan dan disinformasi untuk membersihkan nama Marcos Sr,” ujar kelompok HAM Karapatan.
Baca Juga: Bongbong Marcos Belum Mau Rayakan Kemenangannya di Pilpres Filipina