TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Xi Jinping Peringati 25 Tahun Hong Kong Kembali ke Tangan China

Xi Jinping menyebut Hong Kong sudah lahir kembali

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tiba pada upacara penyerahan medali untuk pejabat tinggi nasional dan asing pada kesempatan peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di Balai Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok, pada 29 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping mengunjungi Hong Kong untuk memperingati 25 tahun kembalinya Hong Kong ke tangan China. Kunjungan Xi disebut sebagai kesempatan untuk Partai Komunis China menunjukkan kendalinya pasca protes besar melanda Hong Kong pada 2019.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Hong Kong telah mengalami lebih dari satu ujian serius dan mengatasi lebih dari satu risiko dan tantangan,” kata Xi Jinping, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (1/7/2022).

Kunjungan Xi Jinping ini adalah yang pertama sejak dunia dilanda pandemik COVID-19. Ia tiba di Hong Kong dengan didampingi istrinya, Peng Liyuan dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.

Baca Juga: Xi Jinping Akan Hadiri Peringatan 25 Tahun Serah Terima Hong Kong

Baca Juga: Xi Jinping Kunjungi Hong Kong, Sejumlah Tempat di Pusat Kota Ditutup

1. Hong Kong telah lahir kembali

Dalam pidatonya, Xi menyebut bahwa Hong Kong telah lahir kembali dan fakta telah membuktikan bahwa Satu Negara Dua Sistem memiliki vitalitas yang besar.

“Hong Kong telah dilahirkan kembali dari api dengan vitalitas yang lebih kuat,” tegas Xi. “Ini dapat menjamin stabilitas dan kemakmuran jangka panjang di Hong Kong dan mempertahankan kesejahteraan rakyat Hong Kong,” lanjutnya.

Namun, sejumlah kritikus politik mengatakan, undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing pascaprotes pada 2019, telah menghilangkan kebebasan yang dijanjian Beijing sendiri.

Baca Juga: Xi Jinping Sebut Perdagangan China-Rusia Bakal Cetak Rekor Baru

2. Tidak ada demo dalam kunjungan Xi Jinping

Liga Sosial Demokrat, salah satu dari sedikit kelompok oposisi di Hong Kong, mengatakan bahwa mereka tidak akan menggelar demo saat kunjungan Xi Jinping tersebut.

Biasanya pada 1 Juli, demo besar-besaran akan terjadi di Hong Kong terkait peringatan penyerahan Hong Kong ke China. Namun, dalam dua tahun terakhir akibat adanya pandemik COVID-19, unjuk rasa pada 1 Juli sempat ditiadakan.

Sejumlah pihak mengatakan, pihak keamanan Hong Kong juga berusaha membungkam oposisi dengan menerapkan aturan yang ketat di Hong Kong. Beberapa kelompok mengaku selalu diikuti dan diawasi polisi.

Bahkan, kepolisian Hong Kong dilaporkan sempat melakukan sembilan penangkapan terhadap aktivis. Tak hanya itu, enam anggota LSD juga digeledah rumahnya oleh petugas kepolisian.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya