TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Pakistan Bentrok dengan Warga di Depan Rumah Eks PM Imran Khan

Lebih dari 40 orang terluka  

Ilustrasi polisi (unsplash.com/Spenser H)

Jakarta, IDN Times - Polisi Pakistan bentrok dengan massa pendukung eks Perdana Menteri Imran Khan di luar rumahnya di kota timur Lahora pada Selasa (14/3/2023). Kerusuhan terjadi saat petugas tiba untuk memberikan surat perintah kepada Khan, agar dia memenuhi panggilan pengadilan akhir pekan ini atas tuduhan korupsi.

Dalam bentrokan itu, polisi menembakkan gas air mata ke arah rumah saat massa melemparkan batu ke arah petugas. Bentrokan menyebabkan sekitar selusin polisi dan 35 pendukung Khan terluka.

Baca Juga: Pakistan Larang Siaran Pidato Eks Perdan Menteri Imran Khan

1. Eks PM Imran Khan dituduh jual hadiah dari negara dan sembunyikan aset

Potret eks Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menggelar konvoi, Kamis (3/11/2022) (twitter.com/ImranKhanPTI)

Melansir Associated Press, Khan pada Jumat (10/3/2023) diperintahkan untuk menghadap hakim di Islamabad guna menjawab tuduhan soal menjual hadiah negara secara ilegal, yang telah diterima saat ia menjabat. Dia juga dituduh menyembunyikan aset.

Sebagai informasi, Khan digulingkan melalui mosi tidak percaya parlemen pada April lalu. Pemimpin oposisi berkali-kali mengklaim bahwa serangkaian kasus terhadapnya, termasuk tuduhan terorisme didalangi oleh penggantinya yakni Perdana Menteri Shahbaz Sharif, untuk mendiskreditkannya.

"Kami akan menangkapnya, dan akan melakukannya atas perintah pengadilan," kata Shahzad Bukhari, wakil inspektur jenderal polisi Islamabad sebelum bentrokan terjadi, dikutip Associated Press.

Bukhari mendapati luka ringan akibat kerusuhan itu dan memperoleh perawatan dari petugas medis di lokasi kejadian.

2. PTI sebut otoritas Pakistan ganggu ketertiban dan hukum  

Pemimpin tertinggi dari partai Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), Shah Mahmood Qureshi, mengatakan pemerintah berusaha mengganggu ketertiban dan hukum dengan mengirim polisi ke kediaman Khan.

“Kami siap mencari jalan tengah melalui pembicaraan dengan polisi, tapi kita harus tahu apa tujuan razia polisi hari ini,” ujarnya.

Sementara pemimpin senior PTI lainnya, Fawad Chaudhry, mengatakan kuasa hukum Khan sedang mengajukan permintaan ke Pengadilan Tinggi Islamabad agar surat perintah terhadap Khan ditangguhkan.

Dari dalam rumahnya, Khan mendesak para pendukungnya berjuang meski dia ditangkap oleh pemerintah.

“Mereka mengira bangsa ini akan tertidur ketika Imran Khan dipenjara, kamu harus membuktikan bahwa mereka salah," tulis Khan melalui akun Twitter.

Baca Juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Kabur saat Hendak Ditangkap Polisi

Verified Writer

Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya