TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Media Rusia Memuji Ketegangan Politik Joe Biden vs Donald Trump

Media Rusia mengecam Biden dan demokrat atas pidatonya

Joe Biden (instagram.com/joebiden)

Cianjur, IDN Times - Televisi pemerintahan Rusia memuji ketegangan politik di Amerika Serikat (AS), antara Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump. Pujian itu keluar setelah pidato Biden pada Kamis (1/9/2022), yang mengecam kelompok ekstremis Make America Great Again (MAGA).

Media itu juga mengatakan, bahwa Biden telah kalah yang merujuk pada pidato sang Presiden di Philadelphia. Dikutip langsung dari video siaran berita Rusia yang diterjemahkan dan diposting ke Twitter oleh jurnalis Julia Davis.

Sepanjang siaran, media pemerintah Rusia itu juga mengecam Biden dan Demokrat atas pidatonya, sambil mengeluarkan pembelaan untuk Trump dan juga para pendukungnya.

Baca Juga: Penghormatan Terakhir Publik Rusia untuk Mikhail Gorbachev 

Baca Juga: Biden Tuduh Trump dan Pengikutnya sebagai Ancaman Demokrasi AS

1. Propaganda Kremlin

“Membagi dan menaklukkan adalah satu-satunya resep yang tersisa di gudang senjata kaum demokrat, yang telah gagal di semua lini,” kata penyiar Rusia, Valentin Bogdanov, yang menggambarkan ketegangan itu sebagai hantu perang saudara, dikutip dari Tanmoy World.

Evegeny Popov, seorang pembawa acara televisi negara Rusia, yang juga dipandang sebagai propagandis utama Kremlin, menggambarkan perpecahan partisan di AS itu fantastis. Dia juga memberikan prediksi bagaimana perang retoris Biden akan meningkat.

Televisi negara Rusia ini, sering berfungsi sebagai propaganda Kremlin sejak Putin menindak kebebasan pers pada awal invasi Rusia ke Ukraina, yang ia perintahkan sendiri pada 24 Februari silam.

Baca Juga: Setahun Tragedi Capitol, Biden Sebut Trump Sebagai Ancaman

2. Ketegangan politik Joe Biden vs Donald Trump

mantan Presiden Donald Trump dan VP Mike Pence (unsplash.com/History in HD)

Dalam pidatonya di Philadelphia, Biden menuduh partai Republik mencoba membawa AS mundur kembali dimana tidak ada hak untuk memilih, tidak ada hak untuk privasi, tidak ada hak untuk kontrasepsi, dan tidak ada hak untuk menikahi orang yang dicintai.

Dan tak seperti halnya Trump, Biden sangat kritis terhadap invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina serta kepemimpinan Putin, Biden juga pernah mengatakan pada Maret lalu bahwa "dia (Putin) tidak dapat tetap berkuasa".

Namun, Trump yang dalam beberapa kesempatan malah memuji Putin dan dipandang memiliki hubungan yang lebih bersahabat dengan Moskow. Sehingga, Trump menghadapi kritik pada Februari setelah menggambarkan Putin sebagai jenius karena memindahkan pasukannya ke Ukraina.

Sehingga, media pemerintahan Rusia, dengan cepat menyoroti ketegangan politik di AS selama siaran akhir-akhir ini.

Verified Writer

Taufik Hidayah

- Null :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya