ASEAN: Myanmar Sepakati Gencatan Senjata
Demi bantuan kemanusiaan yang akan mulai masuk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Junta militer Myanmar telah menyetujui seruan ASEAN untuk gencatan senjata sampai akhir tahun, demi memastikan distribusi bantuan kemanusiaan. Pernyataan itu disampaikan utusan khusus ASEAN untuk Myanmar, Erywan Yusof, saat berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin melalui konferensi video.
"Ini bukan gencatan senjata politik. Ini adalah gencatan senjata untuk memastikan keselamatan, (dan) keamanan pekerja kemanusiaan" kata Erywan pada Minggu (5/9/2021), dikutip dari Kyodo News.
"Mereka tidak memiliki perbedaan pendapat dengan apa yang saya katakan, sehubungan dengan gencatan senjata," tambah Erywan yang merupakan Menteri Luar Negeri II Brunei Darussalam.
Baca Juga: [WANSUS] Dubes ASEAN Bicara Stabilitas, COVID-19 dan Kudeta Myanmar
1. Bantuan kemanusiaan akan memasuki Myanmar
Pada saat yang sama, Erywan juga mengabarkan bahwa dia telah menyampaikan proposal kepada partai-partai yang menentang kekuasaan junta. Juru bicara junta tidak menjawab panggilan Reuters ketika dimintai komentar lebih lanjut.
Adapun nilai bantuan yang dijanjikan ASEAN dan mitra dialognya adalah 8 juta dollar AS (sekitar Rp113 miliar).
Baca Juga: PBB Khawatir Partai NLD Segera Dibubarkan Junta Militer Myanmar
Baca Juga: Indonesia Kecewa Konsensus ASEAN untuk Myanmar Tak Bertaring