Demonstrasi Menolak Lockdown Pecah di 4 Negara Eropa Ini
Warga menentang kebijakan lockdown
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Gelombang protes pecah di beberapa kota di Eropa pada Minggu (21/11/2021), karena para demonstran menentang pembatasan sosial yang baru diterapkan untuk mencegah penularan pandemik COVID-19.
Dikutip dari AFP, bentrokan terjadi di Brussel (Belgia), beberapa kota di Belanda, dan Guadaloupe (Prancis). Demonstrasi juga terjadi di Austria sebagai bentuk penolakan warga terhadap lockdown nasional yang mulai diterapkan pada Senin (22/11/2021).
Di Brussel, polisi melaporkan sekitar 35 ribu orang turun ke jalan menentang kebijakan anti-COVID-19. Sebagian besar massa menolak larangan mengunjungi restoran dan bar bagi mereka yang belum divaksinasi.
Baca Juga: Austria Kembali Terapkan Lockdown Nasional hingga 13 Desember 2021
Baca Juga: Gelombang 4 COVID-19 Hantui Eropa, Ini Kata Presiden Emirates
1. Aksi dimulai dengan damai dan berakhir ricuh
Demonstrasi dimulai dengan damai, tetapi polisi menembakkan meriam air dan gas air mata sebagai tanggapan terhadap pengunjuk rasa yang melemparkan proyektil. Berdasarkan laporan kepolisian Belgia, ada tiga petugas yang terluka.
Beberapa demonstran yang terjebak dalam bentrokan mengenakan kerudung dan membawa bendera nasionalis Flemish, sementara yang lain mengenakan bintang kuning era Nazi. Para pengunjuk rasa membakar palet kayu, dan potret di media sosial memperliahtkan mereka menyerang mobil polisi dengan rambu-rambu jalan.
Protes juga meletus di beberapa kota Belanda pada Minggu, tercatat sebagai malam kerusuhan ketiga yang menentang kebijakan pembatasan. Demonstran menyalakan kembang api dan merusak properti, seperti Groningen, Leeuwarden, Enschede, dan Tilburg.
"Polisi anti huru hara hadir di pusat untuk memulihkan ketertiban," kata juru bicara kepolisian Groningen.
Sejauh ini, lebih dari 100 orang telah ditangkap di Belanda dan setidaknya 12 orang terluka selama demonstrasi.
Editor’s picks
Baca Juga: Lonjakan COVID-19 di Eropa Jadi Peringatan buat AS