TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Desa di Myanmar Dibakar hingga 2 Lansia Tewas, Ulah Junta Militer?

Junta berdalih bahwa kebakaran disebabkan oleh teroris

Seorang petugas polisi anti huru hara menembakkan tabung gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang ambil bagian dalam unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Sabtu (27/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Jakarta, IDN Times - Pasukan keamanan Myanmar diduga membakar sebuah desa di Myanmar setelah bentrokan antara penduduk yang bermukim dengan junta pada Selasa (15/6/2021). Berdasarkan laporan warga setempat, aksi keji tersebut menyebabkan dua orang lanjut usia terbakar sampai mati.

Dilansir dari The Straits Times, desa Kin Ma, wilayah Magwa, Myanmar bagian tengah, merupakan desa yang dihuni oleh 800 orang. Menurut media pemerintah MRTV, kebakaran disebabkan oleh teroris, istilah yang digunakan junta merujuk kepada pemberontak, yang sedang merencanakan strategi untuk melengserkan militer.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen penyebab kebakaran, apakah dibakar oleh aparat atau “teroris”, sebab juru bicara junta tidak menjawab panggilan.

Baca Juga: Kisah Nestapa Demonstran Penolak Junta Myanmar Usai Tertembak Peluru 

1. Korban adalah lansia yang gagal melarikan diri

Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Seorang sukarelawan berusia 32 tahun yang membantu warga mengungsi menyampaikan, dua penduduk yang tewas adalah warga lanjut usia yang gagal meninggalkan rumah selama kebakaran.

Dia menambahkan, sejumlah warga yang menyelamatkan diri sempat kembali ke desa pada Rabu (16/6/2021) dan menemukan sejumlah mayat. Sebagai upaya melindungi diri, sebagian besar penduduk tetap bersembunyi di hutan terdekat.

Baca Juga: Myanmar akan Dengar Kesaksian Pertama Aung San Suu Kyi

2. Kobaran api besar hingga terekam satelit NASA

Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Kini yang tersisa dari desa Kin Ma hanya 30 rumah, lebih dari 200 rumah hangus terbakar, menyisakan abu dan bata. Kobaran api cukup besar hingga terekam sistem pelacakan api milik satelit NASA pada pukul 21.52 WIB, Selasa.

Media pemerintah MRTV melaporkan, kejadian bermula dari 40 “teroris” yang membakar sebuah rumah di Kin Ma. Kobaran api kemudian menyebar hingga melahap 225 rumah di desa itu.

Sementara itu potret reruntuhan yang diambil Reuters, memperlihatkan kabut asap tipis masih menyelubungi langit Kin Ma hingga Rabu. Si jago merah hanya menyisakan papan kayu yang hangus, batu bata dan perkakas dapur yang berserakan, sedikit pohon yang masih berdiri kokoh, dan beberapa bangkai hewan yang gagal melarikan diri.

Baca Juga: Tiongkok Tegaskan Dukung Junta Militer Myanmar Cari Solusinya Sendiri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya