TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu Retno: Kunci Realisasi SDGs adalah Pertumbuhan Kawasan

ASEAN telah berkontribusi menjaga perdamaian kawasan

Menlu RI Retno Marsudi dalam Fostering Partnership for Our Common Future: Enhancing Multi-Stakeholder Partnerships to Accelerate the SDGs in ASEAN (IDN Times/Vanny El Rahman)

New York, IDN Times – Stabilitas Asia Tenggara merupakan kunci untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth) dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

“Selama lebih dari lima dekade, ASEAN telah berperan penting dalam menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di wilayah. Upaya ini telah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk wilayah kami demi mencapai target SDGs,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dalam kegiatan sela Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) pada Rabu (20/9/2023).

“Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia berusaha melakukan yang terbaik, agar wilayah kita tetap menjadi episentrum pertumbuhan global,” tambah Retno, dalam acara bertajuk Fostering Partnership for Our Common Future: Enhancing Multi-Stakeholder Partnerships to Accelerate the SDGs in ASEAN.

Baca Juga: Indonesia, Ujung Tombak Wujudkan SDGs di Asia Tenggara

1. ASEAN komitmen pada SDGs

Menlu RI Retno Marsudi dalam Fostering Partnership for Our Common Future: Enhancing Multi-Stakeholder Partnerships to Accelerate the SDGs in ASEAN (IDN Times/Vanny El Rahman)

Retno kemudian menyoroti dua isu, yaitu memperkuat ketahanan kawasan dan menyusun agenda pembangunan kawasan. Sorotan pertama menekankan pada organisasi regional yang harus menjadi fondasi pembangunan global.

Pada saat yang sama, dia juga menegaskan koherensi antara upaya membangun komunitas ASEAN dan mengejar target SDGs di wilayah Indo-Pasifik.

“Selama kepemimpinan, Indonesia bekerja keras untuk memperkuat ketahanan kawasan, termasuk mengembangkan kemitraan dalam arsitektur kesehatan, ketahanan pangan dan energi, serta stabilitas keuangan,” kata Retno

Dia menyambung, “ini (memperkuat ketahanan kawasan) akan melindungi wilayah kita dari guncangan di masa depan, yang dapat menghambat pencapaian dari target SDG. Ini adalah satu-satunya jalan untuk memastikan wilayah kita menjadi episentrum pertumbuhan global.”

2. Asia Tenggara punya potensi UMKM

Menlu RI Retno Marsudi dalam Fostering Partnership for Our Common Future: Enhancing Multi-Stakeholder Partnerships to Accelerate the SDGs in ASEAN (IDN Times/Vanny El Rahman)

Isu kedua yang dibahas adalah agenda pembangunan kawasan, yang menurut Retno masa depan ASEAN harus berkelanjutan serta inklusif. Hal tersebut dapat terealisasi jika Asia Tenggara sukses melakukan transisi energi.

“Para Pemimpin ASEAN berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional,” katanya.

Selain itu, Retno juga mendukung upaya unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang semakin terdigitalisasi.

“Perekonomian ASEAN di masa depan akan bersifat digital dan diperkirakan tumbuh hingga 1 triliun dolar AS pada 2030. Jumlah ini bahkan akan tumbuh hingga 2 triliun dolar AS setelah adopsi Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital (DEFA) yang akan mengintegrasikan sistem ekonomi digital ASEAN,” ungkap dia.

“Melalui upaya ini, ASEAN dapat mempercepat pencapaian target SDG di wilayah,” sambungnya.

Baca Juga: Diplomasi Indonesia untuk Afghanistan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya