TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Militer Latvia Gelar Latihan Tembak di Pusat Kota, Dikecam Warga!

Militer melepaskan tembakan dengan suara menggelegar

Militer Latvia menggelar latihan di tengah Ibu Kota Riga. (twitter.com/realNepareizais)

Jakarta, IDN Times – Ibu kota Latvia, Riga, menjadi “zona perang” pada akhir pekan karena militer menggelar latihan perang di pusat kota. Masyarakat sontak panik karena pasukan bersenjata lengkap melepas tembakan di tengah warga sipil.

Kegiatan itu menjadi perbincangan publik setelah video latihannya viral di media sosial. Cuplikan memperlihatkan beberapa tentara di tengah jalan, berjongkon di belakang mobil dan menembakkan senjata ke arah sebuah gudang.

Baca Juga: Latvia Umumkan Situasi Darurat Terkait Migran dari Belarusia

1. Warga mengeluh karena seperti perang sungguhan

Militer Latvia menggelar latihan di tengah Ibu Kota Riga. (twitter.com/realNepareizais)

Dikutip dari RT, terlihat pula satu tentara yang melepas tembakan dengan senapan serbu ketika seorang perempuan dengan bayinya lewat. Perempuan itu syok, bahkan bayinya menangis.

Tidak ada garis pembatas atau tanda yang memisahkan antara tempat pejalan kaki dengan kawasan latihan militer. Alih-alih latihan, kegiatan itu terlihat seperti peperangan sungguhan. Hanya satu perwira militer tanpa senjata yang berjalan santai di tengah pasukan, untuk menunjukkan bahwa aktivitas itu hanya bukan perang sungguhan.

Baca Juga: Ukraina Siap Gelar Latihan Militer bersama NATO

2. Kementerian Pertahanan Latvia meminta maaf

Militer Latvia menggelar latihan di tengah Ibu Kota Riga. (twitter.com/realNepareizais)

Insiden tersebut telah mendapat respons negatif. Beberapa warganet mengatakan, pemerintah seharusnya memberi pengumuman terlebih dahulu, paling tidak melalui SMS. Sementara, warga lainnya berpendapat bahwa daerah itu seharusnya ditutup sepenuhnya.

Menanggapi protes tersebut, pihak militer meminta maaf dan berdalih bahwa mereka yang berlatih menggunakan senjata kosong. Mereka juga menegaskan bahwa tidak ada kerugian yang ditimbulkan sepanjang latihan.

“Selama latihan seperti itu, kami hanya menggunakan kartrid kosong, yang mengeluarkan suara tetapi tidak membahayakan kesehatan dan kehidupan orang lain. Situasi ini adalah kesalahpahaman yang pahit, untuk itu kami mohon maaf,” ungkap Kementerian Pertahanan Latvia.

Baca Juga: Latvia dan Lithunia Makin Cegah Migran Masuk dari Belarus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya