TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengacara Trump Akui Klaim Memenangi Pemilu adalah Gila dan Bodoh

Trump gak akan dibela untuk narasi kecurangan pemilu

Donald Trump menari dengan musik saat ia akan turun dari panggung pada akhir reli kampanye di Carson City, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, IDN Times - Seorang pengacara untuk mantan Presiden Donald Trump mengatakan, membantah keabsahan Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 selama persidangan pemakzulan di Senat adalah tindakan yang bodoh dan gila.

"Mengemukakan kasus yang sudah jelas (siapa yang) menjadi pemenang adalah tindakan bodoh. Gila melakukan itu,” kata Bruce L Castor Jr, salah satu anggota kuasa hukum Trump, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Perusuh Capitol Akui Ikut Kerusuhan karena Terhasut Pidato Trump

1. Mengaku belum ada paksaan dari Trump untuk menyinggung hal gila itu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Castor menambahkan, sampai saat ini belum ada desakan dari kliennya untuk mengungkapkan hal gila tersebut. “Tidak ada yang menekan saya untuk membuat pembelaan itu,” kata Castor. Dia bahkan mengatakan Trump sudah puas dengan pengarahan singkat yang dilakukan Castor dan kuasa hukum lainnya.

Politikus Partai Republik itu akan menjalani sidang pemakzulan fase kedua di Senat pada 9 Februari 2021. Castor tidak ingin kehadirannya untuk membela hak politik Trump justru berakhir konyol jika ada desakan untuk menyinggung kembali klaim soal kecurangan pemilu.

Argumen utama yang hendak disampaikan Castor di hadapan Senat adalah mereka tidak memiliki wewenang untuk mengadakan sidang pemakzulan bagi seorang presiden yang telah meninggalkan jabatannya.

Baca Juga: Sudah Lengser, Kok Donald Trump Masih Dimakzulkan?

2. Politikus Partai Republik ingatkan Trump menghindari pembahasan soal pemilu

Donald Trump ketika mengadakan reli kampanye di Londonderry, New Hampshire, Amerika Serikat, Jumat (28/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Trump menunjuk Castor dan David Schoen sebagai penasihat hukum utamanya, setelah dia ditinggalkan oleh lima orang pengacaranya. Castor adalah mantan jaksa wilayah Pennsylvania.
 
Sumber Reuters menjelaskan, Trump ditinggalkan oleh pengacara lamanya karena tidak menyetujui strategi pembelaan di persidangan. Trump masih bersikukuh bahwa dia adalah korban dari kecurangan pemilu yang hasilnya memenangkan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden dan Kamala Harris.
 
Beberapa anggota Kongres dari Partai Republik mengatakan Trump harus menghindari teori tak berdasar soal penipuan pemilu.

"Saya pikir akan merugikan pembelaan presiden (Trump) sendiri untuk terjebak dalam hal-hal yang sebenarnya tidak ada di hadapan Senat," kata Senator John Cornyn, seorang Republikan dari Texas.

Baca Juga: Sederet Fakta Pemakzulan Trump oleh DPR Amerika Serikat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya