Tarik Pasukannya, Joe Biden: Afghanistan Tentukan Masa Depan Sendiri
Sudah 90 persen pasukan AS meninggalkan Afghanistan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joe Biden bersikeras bahwa keputusan menarik pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan merupakan kalkulasi politik yang tepat. Menurut Biden, sudah sepatutnya Afghanistan menentukan masa depannya sendiri, tanpa harus melibatkan pasukan AS dalam perang tak berujung.
Berbicara di Ruang Timur, Gedung Putih, Biden menyampaikan bila militer Afghanistan memiliki kapasitas yang mumpuni untuk memerangi Taliban. Pada saat yang sama, Biden juga menetapkan 31 Agustus 2021 sebagai tenggat waktu penarikan militer, dengan catatan menyisakan 650 tentara untuk mengamankan kedutaan AS di Kabul.
"Kami mencapai tujuan itu, itu sebabnya kami pergi,” kata Biden, merujuk pada keberhasilan membunuh Osama bin Laden sebagai dalang serangan 9/11.
“Kami tidak pergi ke Afghanistan untuk membangun suatu bangsa. Itu adalah hak dan tanggung jawab rakyat Afganistan sendiri untuk memutuskan masa depan mereka serta bagaimana mereka ingin menjalankan negara mereka," ujar Biden, sebagaimana diberitakan Reuters.
Baca Juga: Rakyat Afghanistan Mulai Senjatai Diri ketika Pasukan Asing Pergi
1. AS berharap kesepakatan damai antara pemerintah dan Taliban dapat tercapai
Presiden AS ke-46 itu meminta negara-negara di kawasan terlibat aktif mewujudkan perdamaian Afghanistan. Biden menuturkan, satu-satunya cara agar warga Afghanistan bisa hidup dengan tenang adalah mencapai kesepakatan damai dengan Taliban.
“Modus vivendi (kesepakatan antara pihak yang bersengketa) dengan Taliban adalah satu-satunya cara damai. Tanpa itu sangat tidak mungkin ada satu pemerintahan di Afghanistan yang mengendalikan seluruh negeri,” ujarnya.
Pidato Biden menandakan Washington mempercepat rencana penarikan seluruh pasukannya, yang semula tenggat waktunya adalah 11 September 2021, tepat 20 tahun setelah Al-Qaida meneror WTC dan Gedung Pentagon.
Baca Juga: Biden: Penarikan Penuh Prajurit AS dari Afghanistan 'Sulit'