WHO: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar dari Risikonya
WHO akan segera merilis hasil investigasi soal vaksin ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - World Health Organization (WHO) tetap merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam upaya menghentikan pandemik COVID-19. Terkait laporan penggumpalan darah di sejumlah negara setelah diinokulasi vaksin buatan Inggris-Swedia, WHO saat ini masih melakukan penyelidikan dan berjanji akan merilis hasil investigasi secepat-cepatnya.
Seorang perempuan di Denmark meninggal akibat penggumpalan darah setelah disuntikkan vaksin AstraZeneca. Otoritas kesehatan kemudian menangguhkan penggunaan vaksin tersebut. Keputusan serupa juga diambil oleh Islandia, Norwegia, Italia, Belanda, Jerman, bahkan Indonesia.
"Saat ini, WHO menganggap bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya dan merekomendasikan agar vaksinasi dilanjutkan,” demikian tertulis dalam keterangan WHO, sebagaimana dikutip DW pada Kamis (18/3/2021).
Baca Juga: Blak-blakan Kemenkes soal AstraZeneca Belum Dipakai Vaksinasi
1. Keraguan terhadap AstraZeneca menghambat kampanye vaksinasi global
Selain perosalan ketersediaan, tantangan lain untuk mencapai kekebalan kawanan secara global adalah resistensi masyarakat di beberapa negara untuk menerima vaksin. Kasus AstraZenca dikhawatirkan semakin menjatuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin.
WHO menyampaikan, segala macam laporan pasca vaksinasi harus ditindaklanjuti. Namun, hal itu tidak berarti bahwa kejadian penggumpalan darah benar-benar muncul sebagai efek samping dari vaksin.
"Ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan bekerja dan bahwa kontrol yang efektif ada," tambah WHO, menegaskan bahwa penyelidikan adalah bagian dari pengawasan.
Pada kesempatan yang sama, WHO menambahkan, vaksin corona memang tidak diharapkan untuk mengurangi penyakit atau kematian umum yang muncul akibat pembekuan darah.
Baca Juga: BPOM Tidak Rekomendasikan Vaksin AstraZeneca, Begini Alasannya
Baca Juga: Jerman dan 13 Negara Lain Tangguhkan Vaksin AstraZeneca