TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hujan, Hasil Panen Kakao Pantai Gading Diprediksi Meningkat

Curah hujan di beberapa wilayah meningkat

Ilustrasi petani kakao (pixabay.com/Inactive account)

Jakarta, IDN Times – Petani kakao mengatakan hujan dan angin musiman ringan di sebagian besar wilayah Pantai Gading pekan lalu akan meningkatkan kualitas dan ukuran panen untuk periode Oktober-Maret. Pantai Gading merupakan salah satu penghasil biji kakao terbesar di dunia.

Negara tersebut sedang mengalami musim kemarau dari pertengahan November hingga Maret dimana curah hujan sangat rendah. Tingkat kelembapan saat ini akan membantu pohon kakao menghasilkan lebih banyak biji kakao pada bulan Januari dan Februari, kata sebagian besar petani yang dikutip dari Reuters, Senin (20/12/2021).

1. Curah hujan meningkat di wilayah selatan dan timur 

Para petani kakao di Pantai Gading (Phys.org)

Peningkatan curah hujan di atas rata-rata terjadi di selatan Agboville dan Divo serta di wilayah timur Abengourou. Petani di wilayah itu mengatakan, peningkatan tersebut akan membantu banyak polong kecil untuk bertahan hidup di musim kemarau.

“Jika cuaca bagus hingga akhir Januari, kami akan memiliki cukup kakao yang berkualitas tinggi,” kata Antoine Kouassi, petani di dekat Agboville.

Curah hujan di wilayah Agboville adalah 10,6 milimeter (mm) dimana terjadi penurunan pada pekan lalu, namun 2,8 mm berada di atas rerata lima tahun. Sementara itu di wilayah barat Soubre, curah hujan berada di bawah rata-rata namun petani mengatakan mereka tetap optimis.

Baca Juga: 6 Fakta Pohon Kakao, Bahan Dasar Cokelat yang Laris Saat Valentine

Curah hujan di bawah rata-rata juga terjadi di wilayah barat tengah Daloa, wilayah tengah Bongouanou dan wilayah tengah Yamoussoukro, di mana tidak ada hujan yang turun sejak dua minggu lalu. Tetapi para petani mengatakan kondisi pertumbuhannya menguntungkan.

"Kelembaban bagus dan Harmattan ringan," kata Alphonse Ettien, yang bertani di dekat Daloa, dimana hujan turun 2,7 mm minggu lalu, 0,7 mm di bawah rata-rata.

Angin Harmattan musiman berhembus untuk periode yang bervariasi antara Desember dan Maret. Ini sering menyebabkan penurunan tajam dalam tingkat kelembaban.

Para petani mengatakan fokus cuaca mereka berubah dan mulai bulan depan mereka akan mulai memantau perkembangan tanaman pertengahan April-September. Sementara itu, suhu rata-rata mingguan berkisar antara 27,6 hingga 29,9 derajat Celcius.

2. Hujan di bawah rata-rata juga dialami wilayah lain 

Ilustrasi hujan (IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Tiru Malaysia, Pantai Gading Kerahkan Truk untuk Vaksinasi Keliling 

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya