TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepala Pengawas Nuklir PBB Akan Kunjungi Iran Pekan Depan

PBB sebut Iran tingkatkan persediaan nuklir

Rafael Grossi, Kepala pengawas nuklir PBB (twitter.com/Rafael MarianoGrossi)

Jakarta, IDN Times - Kepala pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rafael Grossi, berencana mengadakan kunjungan untuk bertemu para pejabat Iran di Teheran pada hari Selasa mendatang. Rencana itu dikonfirmasi oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Kamis (18/11/2021), dimana lebih dari dua bulan setelah Iran berjanji untuk bertemu dengan mereka.

Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan kepada media pemerintah pada hari Rabu bahwa Grossi akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan kepala energi nuklir Mohammad Eslami. Sementara IAEA dalam pernyataannya belum mengatakan siapa yang akan ditemui Grossi.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi akan bertemu dengan pejabat tinggi pemerintah Iran di Teheran pada Selasa, 23 November," kata IAEA, dikutip dari Reuters.

1. PBB sebut Iran tingkatkan persediaan nuklir 

Logo PBB (twitter.com/Russian Mission UN)

Dilansir AP News, badan pengawas nuklir PBB menuding Iran telah meningkatkan persediaan uraniumnya yang sangat diperkaya dan disebut telah melanggar kesepakatan 2015 bersama dengan kekuatan dunia lainnya.

Sebagai informasi, kesepakatan 2015 atau yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) merupakan perjanjian dimana Iran setuju untuk membatasi pengembangan nuklirnya. Kesepakatan itu dibuat guna meminimalisir risiko pengembangan senjata nuklir.

IAEA mengatakan kepada negara-negara anggota dalam laporan triwulan pada hari Rabu bahwa Iran memiliki persediaan yang diperkirakan sekitar 17,7 kilogram uranium diperkaya hingga kemurnian fisil 60 persen. Jumlah itu mengalami peningkatan hampir 8 kilogram sejak bulan Agustus.

Uranium yang sangat diperkaya seperti itu dapat dengan mudah disuling untuk membuat senjata atom, itulah sebabnya kekuatan dunia berusaha menahan program nuklir Teheran.

Baca Juga: Yordania Tuding Kiper Timnas Wanita Iran Sebagai Pria

2. Iran tuduh Israel lakukan sabotase terhadap fasilitas nuklirnya 

Ebrahim Raisi, Presiden Iran (twitter.com/elpulso.hn)

Menurut laporan Al Jazeera, direktur pengawas nuklir global sebelumnya mengaku terkejut karena badan itu belum bertemu dan membahas beberapa perselisihan luar biasa dengan pejabat tinggi Iran, beberapa bulan setelah pemerintahan Ebrahim Raisi dibentuk.

Masalah yang paling mendesak tampaknya adalah aktivitas di lokasi produksi suku cadang sentrifugal di Karaj, yang tidak dipantau oleh IAEA sejak bulan Juni. Iran menuduh Israel melakukan sabotase untuk merusak fasilitas itu termasuk kamera pengawas IAEA.

Pada bulan September terjadi perselisihan antara IAEA dan Iran lantaran negara itu bersikeras mengatakan pengadilan dan pihak keamanannya masih menyelidiki situs Karaj dan tidak ada yang boleh mengaksesnya.

Dalam laporan terpisah pada hari Rabu, IAEA membantah bahwa kameranya digunakan untuk memasang serangan di situs Karaj setelah Iran mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan itu.

Baca Juga: Gegara Hacker, Sistem Transaksi SPBU Bersubsidi di Iran Kacau

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya