Makin Kompak, China-Rusia Mengaku Tidak Incar Negara Mana pun

Gelar pertemuan bahas kerja sama "Timur Laut-Timur Jauh"

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Negeri Tirai Bambu sepakat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebutkan hubungan erat kedua negara tidak menargetkan siapa pun.

"China-Rusia mempertahankan pertumbuhan hubungan yang baik dan stabil. Kedua negara selalu menjunjung tinggi prinsip nonaliansi, nonkonfrontasi, dan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun," kata Mao kepada media di Beijing, China, pada Jumat (15/12/2023), dilansir kantor berita ANTARA dari Xinhua.

Sebelumnya dalam konferensi pers tahunan ke-18 bersamaan dengan sesi tanya jawab "Direct Line" di Moskow, Putin mengatakan kerja sama antara Rusia dan China mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mao sepakat atas pernyataan Putin yang menyebut Rusia dan China memiliki kerja sama bidang ekonomi dan militer tapi tidak akan membentuk aliansi atau menargetkan negara lain.

"Kedua negara ingin mempererat hubungan dan kerja sama bilateral pada berbagai bidang, atas dasar saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan, sehingga membawa manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara dan memainkan peran positif dalam memajukan pembangunan global," tambah Mao.

Baca Juga: Makin Lengket, Rusia-China Latihan Militer Bersama di Laut China Timur

1. China sepakat dengan Putin soal NATO menyabotase perdamaian

Makin Kompak, China-Rusia Mengaku Tidak Incar Negara Mana punPotret Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat upacara penandatanganan setelah pembicaraan mereka di The Grand Kremlin Palace, Moskow, Rusia, Selasa (21/3/2023) (twitter.com/RusEmbassyJ)

Putin juga menyebutkan bahwa ia melihat upaya negara-negara Barat dalam mengalihkan aktivitas NATO ke negara-negara Asia yang melampaui tujuan awal NATO. Atas pernyataan Presiden Putin tersebut, China, menurut Mao, menganggap tindakan NATO itu tidak konsisten.

"Upaya NATO melakukan terobosan ke arah timur yaitu ke Asia-Pasifik tidak konsisten dengan mandatnya sebagai organisasi pertahanan regional dan hanya akan membawa konfrontasi kawasan ke Asia dan menyabotase perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Mao.

Hubungan China-Rusia, menurut Mao Ning, melampaui model aliansi militer dan politik pada era Perang Dingin seperti NATO, dan secara fundamental berbeda dari kelompok eksklusif dan konfrontasi blok yang dipraktikkan oleh NATO.

2. Gelar pertemuan bahas kerja sama "Timur Laut-Timur Jauh"

Makin Kompak, China-Rusia Mengaku Tidak Incar Negara Mana punANTARA FOTO/REUTERS/Evgenia Novozhenina

Pemerintah China dan Rusia menggelar pertemuan tentang kerja sama pembangunan regional di Beijing, China pada Jumat (16/12/2023). Wakil Perdana Menteri Tiongkok Zhang Guoqing menjadi tuan rumah pertemuan ketua komisi antarpemerintah untuk Kerja Sama Tiongkok Timur Laut dan Timur Jauh serta Wilayah Baikal Rusia.

Zhang bersama dengan timpalannya, Yury Trutnev, wakil perdana menteri Rusia dan utusan presiden untuk Timur Jauh Distrik Federal Rusia, mengatakan kerja sama "Timur Laut-Timur Jauh" China-Rusia telah mencapai berbagai hasil yang bermanfaat.

Zhang, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), mengatakan China bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk menindaklanjuti kesepahaman bersama penting yang dicapai antara kedua kepala negara, memperkuat sinergi strategi pembangunan, meningkatkan konektivitas.

"Juga memperluas perdagangan dan investasi, mengembangkan kerja sama pariwisata, mempromosikan pengembangan kerja sama Timur Laut-Timur Jauh China-Rusia yang berkualitas tinggi, serta terus memperkaya konotasi kemitraan koordinasi strategis komprehensif China-Rusia untuk era baru."

Sementara itu Trutnev mengatakan pihak Rusia sangat yakin pada prospek kerja sama "Timur Jauh-Timur Laut" Rusia-China dan bersedia melakukan upaya bersama dengan China untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang guna mencapai hasil-hasil yang lebih substansial. 

Baca Juga: Dari China ke Rusia, Menlu Retno Cari Solusi untuk Gaza

3. Putin puji hubungan Rusia China

Makin Kompak, China-Rusia Mengaku Tidak Incar Negara Mana punpotret Vladimir Putin.(Twitter.com/ President of Russia)

Putin juga memuji relasi Rusia dan China telah terdiversifikasi dalam bidang infrastruktur dan sektor teknologi tinggi. Dia menyebut tingkat interaksi antara kedua negara "sangat tinggi".

Volume perdagangan Rusia dengan China pada 2023 diperkirakan tumbuh 30 persen menjadi 220-230 miliar dolar AS.

Putin mencatat kunjungan Presiden Xi Jinping ke Moskow pada Maret 2023 berperan penting dalam meningkatkan hubungan bilateral, dan kedua kepala negara sepakat  mengembangkan lebih jauh kerja sama praktis.

Baca Juga: Putin Serukan Kerja Sama Rusia-China dalam Hi-Tech Militer

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya