Putin Serukan Kerja Sama Rusia-China dalam Hi-Tech Militer
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan Rusia dan China untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan berkolaborasi dalam teknologi tinggi militer pada Rabu (8/11/2023). Seruan ini disampaikan dalam pertemuan di Moskow dengan Jenderal Zhang Youxia, orang kedua di militer China dan wakil ketua Komisi Militer Pusat China.
Rusia dan China telah menjalin hubungan yang kuat, keduanya telah mengumumkan hubungan tanpa batas pada tahun lalu. Kedua negara ini telah dianggap sebagai ancaman oleh Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Latvia Tuding Pesawat Tempur Rusia Masuk ke Wilayahnya
1. Putin berbicara proyek ambisius militer
Dilansir VOA News, dalam pidato yang disiarkan televisi menjelang pertemuannya dengan Zhang, Putin berbicara tentang kemitraan mengenai proyek ambisius untuk militer.
“Yang saya maksud adalah ruang angkasa, termasuk aset-aset orbit tinggi, dan jenis senjata baru yang prospektif yang akan menjamin keamanan strategis bagi Rusia dan China,” kata Putin.
Pekan lalu, dalam forum militer di Beijing, Zhang berjanji untuk memperdalam kerja sama strategis dan koordinasi dengan Rusia.
Rusia dan China mendeklarasikan kemitraan tanpa batas pada Februari 2022, ketika Putin mengunjungi Beijing hanya beberapa hari sebelum negaranya melancarkan serangan ke Ukraina, sehingga memicu perang darat paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Putin sebelumnya memproyeksikan perdagangan Rusia-China akan mencapai rekor tertinggi sebesar 200 dolar AS miliar (Rp3,1 kuadriliun) pada tahun ini. Sejak awal perang di Ukraina, China telah menjadi mitra dagang utama Rusia, membantu menjaga perekonomiannya tetap hidup di tengah sanksi dari Barat.
2. China memuji kepemimpinan Putin
Editor’s picks
Dalam pertemuannya, Zhang memuji Putin karena tidak menyerah menghadapi tekanan dari pihak NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
"Federasi Rusia di bawah kepemimpinan Anda berdiri teguh dalam menghadapi sanksi Barat, menunjukkan bahwa kamu dan Rusia tidak akan terpengaruh oleh kesulitan apa pun," kata Zhang.
Pad Rabu, Zhang juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, yang menekankan bahwa hubungan dengan Rusia dan China tidak seperti negara-negara Barat yang menciptakan blok militer, ia menyampaikan kemitraan kedua negara akan menjadi contoh interaksi strategis berdasarkan kepercayaan dan rasa hormat.
“Kami mengadakan latihan operasional dan tempur secara rutin di darat, di udara dan di laut, dan berhasil menyelesaikan misi pelatihan tempur dengan berbagai tingkat kompleksitas secara bahu-membahu. Semua tindakan tersebut tidak menyasar negara ketiga dan dilakukan semata-mata demi kepentingan masing-masing negara," kata Shoigu.
Baca Juga: Meta: China-Rusia Sponsori Persebaran Hoaks yang Serang AS
3. Putin menuduh Amerika Serikat memicu ketegangan di Asia
Dilansir Reuters, AS menganggap China sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman negara terbesarnya. Presiden AS Joe Biden berpendapat bahwa abad ini akan ditentukan oleh persaingan eksistensial antara negara demokrasi dan otokrasi.
Bulan lalu, Panel bipartisan yang ditunjuk oleh Kongres AS mengatakan pemerintah harus bersiap menghadapi kemungkinan perang simultan dengan Moskow dan Beijing dengan memperluas kekuatan konvensionalnya, memperkuat aliansi, dan meningkatkan program modernisasi senjata nuklirnya.
Putin menuduh AS berusaha memicu ketegangan di Asia dengan mencoba membentuk aliansi militer, mengacu pada aliansi keamanan AUKUS yang terdiri dari AS, Australia, dan Inggris.
“Kami melihat semua ini, dan bersama teman-teman kami, termasuk, pertama-tama dari China, kami menyikapinya dengan tenang, hati-hati, dan memperkuat kemampuan pertahanan kami, termasuk melalui latihan gabungan angkatan laut dan udara,” kata Putin.
Baca Juga: Putin Disebut Mencalonkan Diri Lagi di Pemilu Rusia 2024
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.