Premium Bakal Dihapus, YLKI: Ibu Kota Harusnya Memang Sudah Tak Pakai

Kendaraan di DKI dinilai sudah wajib Pertalite atau Pertamax

Jakarta, IDN Times - Wacana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium tahun depan semakin menguat. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kendaraan di DKI Jakarta memang sudah seharusnya tidak memakai Premium mengingat polusi udara di Ibu Kota.

"Jakarta memang harusnya sudah pakai Pertamax atau bahkan Pertamax turbo dengan emisi lebih rendah," kata Ketua YLKI Tulus Abadi dalam diskusi publik soal layanan transportasi di Jakarta, Rabu (29/12/2021), dilansir ANTARA.

Baca Juga: Ahok: Premium Benar Dihapus, Pertalite Tidak!

1. Premium memiliki kadar emisi gas buang yang jauh lebih tinggi

Premium Bakal Dihapus, YLKI: Ibu Kota Harusnya Memang Sudah Tak PakaiPetugas melakukan pengisian BBM untuk layanan Pertamina Delivery Service di SPBU COCO, Dago, Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Menurut Tulus, tingkat polusi udara dapat diperparah dengan penggunaan BBM murah seperti Premium karena memiliki kadar emisi gas buang lebih tinggi. 

BBM jenis Premium termasuk dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang harga jualnya diatur pemerintah, sama seperti solar subsidi. Penjualan Premium di Indonesia saat ini hanya dilakukan oleh Pertamina berdasarkan penugasan pemerintah.

Pemerintah mendorong penggunaan bensin RON 90 sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan karena Indonesia kini memasuki masa transisi energi.

2. Peralihan ke transportasi massal juga solusi kurangi polusi

Premium Bakal Dihapus, YLKI: Ibu Kota Harusnya Memang Sudah Tak PakaiIlustrasi bus Transjakarta (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun terlepas dari isu BBM, Tulus menyebut solusi yang relevan untuk mengurangi polusi udara, adalah beralih dari menggunakan transportasi pribadi ke angkutan publik atau angkutan massal. Untuk itu, ia mendorong badan usaha bidang jasa transportasi di Jakarta di antaranya TransJakarta melakukan inovasi layanan agar warga mau beralih.

"Apalagi sekarang semua didorong integrasi tarif, moda, MRT, LRT jadi positif untuk menata transportasi dan konsumen harus dimanjakan berbagai pelayanan, baik praperjalanan, selama perjalanan hingga setelah perjalanan," kata dia.

Baca Juga: Premium Dihapus Tahun Depan? Pengamat: Itu Wacana sejak 2017

3. Masyarakat mulai beralih ke Pertalite atau Pertamax

Premium Bakal Dihapus, YLKI: Ibu Kota Harusnya Memang Sudah Tak PakaiPengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax dan Pertamax Turbo di SPBU . IDNTimes/Holy Kartika

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih menyebut Indonesia memasuki masa transisi. Menurutnya, masyarakat mulai sadar menggunakan bahan bakar minyak dengan kualitas yang lebih baik. 

Hal itu dapat dilihat dari konsumsi BBM jenis Premium yang terus menurun. Masyarakat mulai beralih menggunakan BBM dengan oktan tinggi, di antaranya Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98).

Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang diperoleh dari situs resmi Kementerian ESDM, serapan Premium selama Januari-Juli 2021 tergolong rendah. Selama Januari-Juli 2021, konsumsi Premium baru mencapai 2,71 juta KL atau hanya 27,18 persen. dari kuota tahun ini sebesar 10 juta KL.

"Premium RON 88 akan digantikan dengan Pertalite RON 90, sebelum akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," kata Soerjaningsih dalam keterangan yang di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Premium RON 88 saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja dengan volume yang digunakan pun sangat kecil.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Harus Hijrah ke Pertamax!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya