AS Ngaku Sudah Kabari Irak sebelum Lakukan Serangan

Irak sebut serangan AS melanggar kedaulatan nasional

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya telah memberitahu Irak sebelum melakukan serangan udara di dalam negerinya, setelah militer Irak menuduh Washington melanggar kedaulatan negaranya.

“Kami sudah memberitahu pemerintah Irak sebelum serangan terjadi,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, pada Jumat (2/2/2024).

Pernyataan Kirby muncul tak lama setelah juru bicara panglima Angkatan Bersenjata Irak, Yahya Rasool, mengutuk serangan tersebut.

“Serangan ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak, melemahkan upaya pemerintah Irak, dan merupakan ancaman yang akan menyeret Irak dan wilayah tersebut ke dalam konsekuensi yang tidak diinginkan, yang konsekuensinya akan sangat buruk bagi keamanan dan stabilitas di Irak dan wilayah tersebut,” kata Rasool.

1. AS tidak ingin berperang dengan Iran

AS Ngaku Sudah Kabari Irak sebelum Lakukan Seranganilustrasi bendera Iran (Unsplash.com/Mostafa Meraji)

Sementara itu, Gedung Putih bersikeras bahwa Washington tidak ingin berperang dengan Iran, meskipun melancarkan puluhan serangan udara terhadap sasaran yang diduga terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengannya.

Serangan terbaru AS merupakan balasan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga warga AS di Yordania minggu lalu.

“Kami tidak mencari konflik dengan Iran. Target-target ini dipilih untuk mengganggu kemampuan IRGC dan kelompok-kelompok yang mereka sponsori. Kami yakin target-target ini termasuk dalam kriteria tersebut. Tujuannya adalah menghentikan serangan-serangan ini. Kami tidak ingin berperang dengan Iran,” ujar Kirby.

Kirby mengatakan, serangan itu diyakini berhasil dan tanggapan Washington terhadap serangan pesawat tak berawak itu tidak akan segera berakhir.

Baca Juga: AS Luncurkan Serangan ke 85 Sasaran di Irak dan Suriah

2. Tanggapan dari Partai Demokrat

AS Ngaku Sudah Kabari Irak sebelum Lakukan SeranganPresiden AS Joe Biden (Twitter.com/President Biden)

Keputusan Presiden AS Joe Biden untuk melancarkan serangan udara terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Irak dan Suriah disambut baik oleh Partai Demokrat dan Republik, meskipun beberapa anggota parlemen konservatif mengeluh bahwa tindakan mereka tidak cukup.

Senator Demokrat Jack Reed, yang memimpin Komite Angkatan Bersenjata Senat, mengatakan pasukan proksi Iran telah mendapat pukulan yang signifikan. Adapun kelompok bersenjata yang terkait dengan Iran di wilayah tersebut harus memahami bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban.

“Saya salut kepada anggota militer AS yang berani melakukan serangan hari ini, dan saya mendukung tindakan tegas Presiden Biden,” kata Reed.

“Serangan ini, disertai dengan diplomasi yang bijaksana, mengirimkan sinyal yang jelas bahwa AS akan terus mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi personel dan kepentingan kami," tambahnya. 

3. Tanggapan dari Partai Republik

AS Ngaku Sudah Kabari Irak sebelum Lakukan SeranganPresiden Amerika Serikat Joe Biden (instagram.com/joebiden)

Sementara itu, senator Partai Republik dari Iowa Joni Ernst mengatakan, serangan itu sudah terlambat dan Iran perlu mengetahui akibat yang harus dibayar atas nyawa orang AS.

Senator Partai Republik Roger Wicker, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat, menyambut baik serangan tersebut. Tetapi, dia mengatakan serangan itu sangat terlambat untuk tiga tentara AS yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak minggu lalu di Yordania.

“Iran dan proksinya telah mencoba membunuh tentara Amerika dan menenggelamkan kapal perang kami sebanyak 165 kali, sementara pemerintahan Biden mengucapkan selamat kepada dirinya sendiri karena telah melakukan upaya minimal,” kata Wicker.

Baca Juga: AS Diam-diam Investigasi Pejabat Venezuela soal Perdagangan Narkoba

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya