AS Minta Dewan Keamanan PBB Cegah Peluncuran Satelit Korea Utara

Rusia dan China dianggap sebagai penghambat Dewan Keamanan

Jakarta, IDN Times - Perwakilan Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Thomas Linda-Greenfield, menyerukan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengutuk peluncuran satelit Korea Utara baru-baru ini, meski gagal dilakukan. Dia mendesak Dewan Keamanan PBB agar mencegah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik lagi.

“Saya mendesak setiap anggota dewan untuk mengutuk peluncuran ini dan mencegah Korea Utara melakukan uji coba lagi,” kata diplomat AS tersebut pada Jumat (26/8/2023), dilansir Korea Times

Pertemuan darurat DK PBB digelar setelah Pyongyang melakukan upaya kedua peluncuran yang diklaimnya sebagai satelit pengintaian militer pertamanya. Peluncuran satelit Korea Utara yang gagal tersebut, dianggap sebagai sebuah hal yang  membahayakan. 

Baca Juga: AS Pesimis Denuklirisasi Korea Utara Dapat Terwujud

1. Dewan Keamanan PBB dianggap gagal

AS Minta Dewan Keamanan PBB Cegah Peluncuran Satelit Korea UtaraPresiden Rusia Vladimir Putin (twitter.com/KremlinRussia_E)

Dewan Keamanan PBB sendiri dianggap gagal memenuhi komitmennya karena tindakan Tiongkok dan Rusia yang dianggap menghalangi rencana aksi yang diusulkan. Lebih dari belasan pertemuan DK PBB telah diadakan sejak awal tahun lalu untuk membahas provokasi Korea Utara.

Korea Utara sendiri sudah melakukan 69 uji coba rudal balistik, melampaui jumlah peluncuran sebelumnya di sepanjang 2022.

Baca Juga: Korut Bisa Luncurkan Rudal saat Pertemuan Korsel, AS dan Jepang

2. AS mendesak Dewan Keamanan PBB untuk tegas terhadap Korea Utara

AS Minta Dewan Keamanan PBB Cegah Peluncuran Satelit Korea Utarabendera Amerika Serikat (unsplash.com/Dave Sherrill)

Thomas Linda-Greenfield menegaskan bahwa penolakan China dan Rusia untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban dari Korea Utara merupakan provokasi. Perwakilan AS tersebut sikap China dan Rusia merupakan penghambat bagi DK PBB.

Linda-Greenfield menilai Rusia dan China tidak memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional. “Sebaliknya, mereka merayakannya, merayakan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan dan terus memblokir tindakan dewan,” tambahnya, katanya, dilansir Yonhap News Agency.

Dia juga menekankan perlunya sikap Dewan Keamanan PBB yang tegas terhadap Korea Utara. Diplomat AS itu mengatakan Dewan Keamanan PBB harus menyerukan kepada Korea Utara untuk sepenuhnya dan setia menerapkan semua resolusi Dewan Keamanan yang relevan. 

3. China menyatakan AS telah melakukan provokasi terhadap Korea Utara

AS Minta Dewan Keamanan PBB Cegah Peluncuran Satelit Korea Utarabendera China (pixabay.com/PPPSDavid)

China merespon pernyataan AS dengan menyebut Washington telah melakukan sejumlah provokasi. “Beberapa pihak, termasuk AS, terus terlibat dalam aktivitas militer,” kata seorang utusan Tiongkok. 

“Terlepas dari tanggapan negara-negara tertentu yang menyalahkan Korea Utara seperti biasa, harus ditunjukkan bahwa peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara baru-baru ini terkait erat dengan aktivitas militer negara-negara tertentu,” tambah diplomat Tiongkok tersebut, dilansir Korea Times.

Utusan Korea Utara untuk PBB mengklaim bahwa peluncuran satelit merupakan hak kedaulatan negara tersebut. Korea Utara juga menuduh AS dan sekutunya meningkatkan ketegangan nuklir di wilayah tersebut.

“Seperti yang telah kami jelaskan berkali-kali, peluncuran satelit pengintaian kami adalah pelaksanaan hak sah untuk membela diri guna mencegah meningkatnya tindakan militer bermusuhan dari Amerika Serikat dan para pengikutnya,” kata diplomat Korea Utara tersebut kepada DK PBB.

Baca Juga: Korut Diduga akan Tembak Rudal, Protes KTT AS-Jepang-Korsel

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya