Gelombang Panas Mengancam Beberapa Kota di China
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bencana gelombang panas tengah melanda China pada Rabu (13/7/2022). Setidaknya sudah ada 84 kota di China yang mengeluarkan peringatan siaga merah tingkat tertinggi mereka akibat gelombang panas.
Peringatan merah berarti suhu diperkirakan akan mencapai lebih dari 40 derajat celcius (104 Fahrenheit) dalam 24 jam mendatang berdasarkan Badan Meteorologi China. Fenomena ini membuat China menjadi salah satu kawasan yang dilandana gelombang panas selain beberapa Eropa dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem di China, Jalanan Rusak dan Atap Bangunan Meleleh
1. Gelombang panas berpotensi merusak panen yang ada di China
Gelombang panas terik yang melanda seluruh China bagian selatan mengancam tanaman dan jaringan listrik. Shanghai, pusat ekonomi China, pada Rabu mengeluarkan peringatan merah muda.
Suhu di Shanghai diperkirakan mencapai 40 derajat celcius. Kota-kota di Sichuan dan pusat keuangan Jiangsu dan Zhejiang juga mengeluarkan peringatan merah muda setelah suhu di bagian-bagian wilayah tersebut berada di angka yang mengkhawatirkan.
Bencana ini melanda sebagian wilayah di China saat negara tersebut akan menjalani panen. Gelombang panas dapat merusak hasil panen padi kapas, kata Badan Meteterologi China.
Baca Juga: ASEAN dan China Kembali Bahas Laut China Selatan
2. Pengunaan energi listrik di China juga diperkirakan naik
Editor’s picks
Gelombang panas bahkan mungkin juga meningkatkan konsumsi listrik musim panas ini. Sebagian penduduk dan perusahaan mengaktifkan AC untuk menjaga kesejukan di saat gelombang panas melanda China.
Penggunaan energi listrik telah mencapai angka yang tinggi di beberapa provinsi seperti Shandong dan Henan di utara dan Zhejiang di timur, dilansir Bloomberg. Sejumlah provinsi di China sedang mempersiapkan rencana "konsumsi teratur" untuk menanggapi bencana ini.
Rencana tersebut membatasi penggunaan di pabrik-pabrik yang tidak efisien. Pemerintah setempat ingin memastikan pasokan listrik cukup tersedia di pasar, khususnya bagi penduduk dan industri yang membutuhkan.
3. China dilanda musim panas dan musim hujan yang ekstrem
Selain dilanda gelombang panas yang ekstrem, China juga menghadapi musim hujan yang ekstrem pada 2022. Bulan Juni 2022 lalu, bagian selatan China dilanda hujan paling deras dalam 60 tahun terakhir.
Hampir setengah juta orang terkena dampak banjir dan tanah longsor di provinsi selatan Guangdong. Lebih dari 177.000 orang terpaksa pindah dan banyak rumah tangga melihat rumah dan tanaman mereka hancur,
Musim banjir tahunan China dimulai pada bulan Juni dan biasanya paling parah di daerah pertanian berpenduduk padat di sepanjang Sungai Yangtze. Situasi ini dapat lebih buruk dari tahun ke tahun akibat dampak perubahan iklim yang ekstrem.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.