Kepulauan Solomon Teken Pakta Keamanan dengan China

Kepulauan Solomon semakin dekat dengan China

Jakarta, IDN Times - China dan Kepulauan Solomon baru saja menandatangani kesepakatan baru tentang kerja sama kepolisian pada Senin (10/7/2023). Kesepakatan ini memperdalam kemitraan bilateral mereka dalam empat tahun setelah Kepulauan Solomon memutuskan hubungan dengan Taiwan dan secara resmi menjalin hubungan dengan Beijing.

Pakta kerja sama polisi itu termasuk di antara sembilan kesepakatan yang ditandatangani saat perdana menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, yang bertemu dengan perdana menteri China, Li Qiang, di Beijing. Kesepakatan ini telah membuat khawatir Amerika Serikat (AS) dan Australia.

Baca Juga: Kunjungi Kepulauan Solomon, Menlu Jepang: Limbah Nuklir Aman Dibuang

1. Kepulauan Solomon mengaku China memiliki perang vital di dunia global

Kepulauan Solomon Teken Pakta Keamanan dengan Chinabendera China (pixabay.com/SW1994)

PM Sogavare berterima kasih kepada China atas perannya dalam mengatasi tantangan global. Sogavare mengatakan negaranya harus banyak belajar dari pengalaman China terkait banyak aspek. 

PM China Li Qiang juga mengatakan hubungan diplomatik kedua negara sangat bermanfaat. “Hanya dalam empat tahun hubungan antara Tiongkok dan Kepulauan Solomon telah berkembang pesat, dan sekarang kami dapat mengatakan bahwa itu sangat bermanfaat,” kata Li kepada Sogavare, dilansir The Guardian

Sogavare mengalihkan hubungan diplomatik dari Taiwan ke Beijing ketika dia berkuasa pada 2019. Sejak itu, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat berusaha memperkuat hubungan dengan Kepulauan Solomon.

Baca Juga: Ditutup Sejak 1993, AS Buka Kembali Kedutaan Besarnya di Solomon

2. AS buka suara terkait kerja sama terbaru Kepulauan Solomon dan China

Kepulauan Solomon Teken Pakta Keamanan dengan Chinabendera Amerika Serikat (unsplash.com/Dave Sherrill)

Implementasi tentang kerja sama kepolisian direncanakan akan berjalan hingga akhir 2025. Belum diketahui secara pasti terkait delapan dokumen lainnya yang disepakati oleh kedua negara. 

Dilansir ABC News, seorang juru bicara dewan keamanan nasional AS mengatakan Washington "menghormati kemampuan negara-negara untuk membuat keputusan berdaulat demi kepentingan terbaik rakyat mereka". Dia menambahkan Kepulauan Solomon dan China "untuk segera merilis teks-teks ini untuk meningkatkan transparansi dan menginformasikan diskusi tentang dampak dari perjanjian ini tentang keamanan kawasan”.

Pejabat itu menambahkan bahwa AS berkomitmen untuk menjalin hubungan yang kuat dengan Kepulauan Solomon. Sejauh ini, AS mengandalkan pendekatan ekonomi untuk bisa bekerja sama dengan negara di Pasifik itu.

3. Australia masih berusaha untuk tetap memiliki hubungan erat dengan Kepulauan Solomon

Kepulauan Solomon Teken Pakta Keamanan dengan Chinabendera Australia (pixabay.com/RebeccaLintzPhotography)

Sebelumnya, Australia mencoba memperkuat posisinya sebagai mitra keamanan utama Kepulauan Solomon. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengonfirmasi bahwa Australia mendorong untuk mempertahankan kehadiran keamanan di Kepulauan Solomon yang disampaikan pekan lalu. 

Marles mengatakan Australia bersemangat untuk meninjau pakta keamanan dan mengumumkan paket bantuan 25 juta juta dolar Australia atau Rp253 miliar untuk pemilihan umum Kepulauan Solomon tahun depan.

Sogavare menyampaikan penghargaan negara atas dukungan berkelanjutan Australia di bidang keamanan. Walau begitu, Sogavare memberikan pesan tersirat bahwa Australia telat untuk menangani berbagai permasalahan pembangunan dan keamanan di negaranya.

Baca Juga: Wakil Menlu AS Kunjungi Kepulauan Solomon, Kritisi Pengaruh China

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya