Perempuan Swedia Ditangkap karena Cegah Pembakaran Al-Qur'an

Dianggap mengganggu ketertiban umum

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Swedia menangkap seorang perempuan yang menyemprotkan air ke arah aktivis anti-Islam Salwan Momika dengan alat pemadam kebakaran pada Jumat (18/8/2023). Momika saat itu sedang melakukan protes pembakaran Al-Qur'an lagi di luar Kedutaan Besar Iran di Stockholm.

Video memperlihatkan perempuan itu bergegas ke Salwan Momika dan menyemprotkan bubuk putih ke arahnya, sebelum dia dicegat oleh petugas polisi berpakaian preman yang membawanya pergi. Momika kemudian melanjutkan demonstrasi yang telah diizinkan oleh polisi.

1. Alasan perempuan yang mencegah Momika ditangkap

Perempuan Swedia Ditangkap karena Cegah Pembakaran Al-Qur'anIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Juru bicara Kepolisian Swedia, Towe Hägg, mengatakan bahwa perempuan itu ditahan karena dicurigai mengganggu ketertiban umum. Selain itu, dia juga diduga melakukan kekerasan terhadap polisi.

Momika, seorang pengungsi dari Irak, telah menodai Al-Qur'an melalui serangkaian protes anti-Islam yang menimbulkan kemarahan di banyak negara muslim. Polisi Swedia telah mengizinkan berdemo dengan alasan kebebasan berbicara. 

Jaksa sedang menyelidiki apakah tindakan Momika diperbolehkan berdasarkan undang-undang ujaran kebencian Swedia, yang melarang hasutan kebencian terhadap kelompok atau individu berdasarkan ras, agama, atau orientasi seksual.

Momika sendiri mengatakan protesnya menargetkan agama Islam, bukan muslim, dilansir ABC

Baca Juga: Buntut Pembakaran Al-Qur'an, Al-Qaeda Ancam Serang Swedia dan Denmark

2. Swedia jadi target serangan kelompok bersenjata

Perempuan Swedia Ditangkap karena Cegah Pembakaran Al-Qur'anIlustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Swedia telah meningkatkan kewaspadaan terorisme ke tingkat tertinggi kedua. Pemerintah mengatakan bahwa negara tersebut telah menjadi sasaran prioritas bagi kelompok bersenjata.

Di sisi lain, Momika mengatakan dia bakal terus membakar Al-Qur'an meski ada ancaman yang diarahkan kepadanya dan Swedia. Dia kekeh ingin melindungi penduduk Swedia dari pesan Al-Qur'an.

"Saya memiliki kebebasan berbicara," kata kantor berita Swedia TT mengutip ucapan Momika, dilansir Al Jazeera.

Para ulama di Swedia telah meminta pemerintah untuk menemukan cara menghentikan pembakaran Al-Qur'an.

3. Swedia pertimbangkan batasi demonstrasi

Pemerintah Swedia mengumumkan penyelidikan tentang kemungkinan adanya undang-undang yang memungkinkan polisi menolak demonstrasi karena masalah keamanan nasional.

Swedia mulai berpikir panjang tentang efek domino demonstrasi yang meresahkan keamanan mereka.

Menurut Menteri Kehakiman Swedia Gunnar Strommer, timnya akan mempelajari undang-undang di negara-negara seperti Prancis, Norwegia, dan Belanda yang menurutnya memiliki kebebasan berbicara yang luas tetapi tetap mempertimbangkan sisi keamanan. Walau begitu, perlu waktu yang tidak singkat agar Swedia memiliki undang-undang seperti tiga negara itu.

Baca Juga: Swedia Perketat Keamanan Usai Pembakaran Al-Qur'an

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya