Reaksi Berbagai Negara di Dunia Terhadap Krisis Keamanan Rusia-Ukraina

Amerika Serikat dan Sekutu akan jatuhkan sanksi kepada Rusia

Jakarta, IDN TIMES - Kata "World War 3", "Ukraine", dan "Putin" menjadi trending topic di Twitter pada Kamis (24/02/2022). Hal tersebut tak lepas dari situasi hubungan antara Ukraina dan Rusia yang kian memanas. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan telah memerintahkan operasi militer menuju Ukraina. 

Putin juga mengancam negara-negara yang dianggap mengganggu kepentingan Rusia agar bersiap membayar konsekuensi yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Dengan dalih melindungi pasukan pemberontak di Donbass dan Donetsk dari militer Ukraina, operasi militer yang dilakukan Putin akan menimbulkan ancaman tersendiri bagi dunia. 

1. Ukraina umumkan darurat militer

Pada Kamis (24/02/2022), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah memberlakukan darurat militer di wilayahnya. Dia juga menganjurkan warganya untuk tinggal di rumah. "Kami sedang bekerja, militer sedang bekerja", ungkap Zelenskyy.

Dia juga menambahkan agar warga Ukraina agar tidak panik. "Jangan panik. Kita kuat. Kita siap untuk semuanya. Kita akan mengalahkan segalanya. Karena kita Ukraina", kata Zelenskyy. Dia juga menambahkan telah berdiskusi dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. 

Situasi darurat militer diumumkan setelah militer Rusia melancarkan serangan ke Ibu Kota Kyiv dari luar Ukraina. Ledakan juga terdengar dari beberapa negara bagian di Ukraina, termasuk Kota Odessa. 

2. Amerika Serikat akan membalas aksi Rusia

Hubungan antara Ukraina dan Amerika Serikat sangat dekat dalam beberapa bulan terakhir. Menanggapi serangan Rusia terhadap Ukraina, Presiden Amerika Serikat, John Biden, mengatakan "Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta Sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas."

Biden juga menambahkan "Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia." Hal tersebut mengindikasikan Amerika Serikat akan terlibat jauh dalam situasi krisis keamanan yang ada di Ukraina. 

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Amerika Serikat telah memberhentikan kerja sama dengan bank militer Rusia hingga kerja sama keuangan dengan Pemerintah Rusia.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Apa Dampaknya buat Ekonomi Indonesia?

3. Sekjen PBB minta Rusia tarik mundur pasukannya

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga buka suara terhadap situasi keamanan Ukraina-Rusia. Dia secara terbuka mengutuk aksi yang dilakukan oleh negara Rusia, dilansir Al Jazeera

Dia juga meminta Putin untuk menarik mundur para tentaranya kembali ke Rusia. Guterres juga mengatakan "Nanti malam, Saya hanya ingin katakan, dari hati yang paling dalam: Presiden Putin, hentikan para tentaramu untuk menyerang Ukraina. Beri kesempatan perdamaian. Banyak orang yang baru saja meninggal". 

Guterres juga memohon agar tidak ada perang pertama pada awal abad 21. Dia menilai perang tersebut hanya memberikan dampak negatif bagi kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia. 

4. PM Inggris Boris Johnson akan tegas hadapi tindakan Rusia

PM Inggris, Boris Johnson, juga mengatakan sikapnya sebagai kepala pemerintahan di Inggris. Boris mengatakan "Saya terkejut dengan peristiwa mengerikan di Ukraina dan saya telah berbicara dengan Presiden Zelensky untuk membahas langkah selanjutnya".

"Presiden Putin telah memilih jalan pertumpahan darah dan kehancuran dengan meluncurkan serangan tak beralasan ini ke Ukraina", tambah Boris. Dia juga mengatakan akan merespon tegas atas tindakan yang dilakukan Rusia. 

Sebelumnya, PM Boris Johnson telah menyiapkan sanksi keuangan terhadap Rusia agar membuat negara tersebut tidak memperburuk situasi keamanan di Ukraina. Belum dijelaskan secara detail sanksi keuangan seperti apa yang akan ditempuh Inggris terhadap Rusia. 

5. Suriah berada di sisi Rusia terkait kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Sebelum Putin mengoperasikan para pasukannya untuk menyerang Ukraina, dia sempat menyatakan bahwa Rusia mengakui kedaulatan Donetsk dan Luhansk. Bagi yang belum tahu, Donetsk dan Luhanks merupakan wilayah yang telah menyatakan kemerdekaannya dari Ukraina.

Pernyataan Putin tersebut dikecam oleh banyak negara, temasuk Amerika Serikat. Walau begitu, negara Suriah yang dipimpin Bashar al-Assad menyatakan akan mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara yang merdeka.

Hubungan Rusia dan Suriah dapat dikatakan erat. Rusia diketahui telah membantu Suriah untuk melawan kelompok teroris ISIS dalam beberapa tahun terakhir. Rusia sendiri telah mengerahkan militernya untuk membantu Bashar menumpas ancaman kudeta ISIS yang sempat menguasai sebagian wilayah di negara Suriah.

Baca Juga: [LINIMASA] Sejarah Politik Ukraina Sejak Merdeka dari Rusia

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya