Temui MBS di Saudi, PM Baru Pakistan Dijanjikan Bantuan Ekonomi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Arab Saudi dikabarkan telah memberikan bantuan kepada Pakistan dalam rangka mencegah krisis ekonomi yang sedang menimpa negara Asia Selatan itu. Bantuan tersebut dikabarkan mencapai 8 miliar dolar AS atau setara Rp115 triliun.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari lawatan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, ke Arab Saudi pada Sabtu (30/04/2022). Kala itu, Shehbaz dijamu oleh Pangeran Saudi Mohammed bin Salman.
1. Arab Saudi akan menggandakan fasilitas pembiayaan minyak bagi Pakistan
Arab Saudi dikabarkan akan menggandakan fasilitas pembiayaan minyak, di samping menambah dana tambahan melaui deposito maupun sukuk. Fasilitas dana tambahan tersebut senilai 2,4 miliar dolar AS atau setara Rp34 triliun.
Dilansir The News Pakistan, pejabat setempat menyampaikan bahwa kesiapan dokumen akan selesai dan ditandatangani dalam beberapa pekan depan. PM Sharif dikabarkan sudah meninggalkan Arab Saudi.
Namun, Menteri Keuangan Pakistan, Miftah Ismail, dikabarkan masih menetap di sana untuk mendiskusikan kerja sama paket keuangan dengan kerajaan Saudi. Pakistan memang sedang mengalami gejolak ekonomi dan politik yang menyebabkan pemerintahan Imran Khan digulingkan.
Baca Juga: Banyak Kesamaan dengan Indonesia, Begini Suasana Ramadan di Pakistan!
2. Arab Saudi juga memperpanjang jangka waktu deposit dengan Bank Nasional Pakistan
Editor’s picks
Dalam pernyataan bersama antara Pakistan dan Arab Saudi pada Minggu (01/05/2022), Saudi akan memperpanjang jangka waktu deposit sebesar 3 miliar dolar AS dengan Bank Nasional Pakistan, dilansir Bloomberg.
Jika dirupiahkan, dana tersebut setara Rp43,4 miliar.
Pakistan sendiri menyambut baik kerja sama ini, yang pastinya akan membantu negara tersebut memulihkan perekonomiannya. PM Sharif memang sedang memang ingin melakukan perubahan terkait kebijakan perekonomiannya.
Sebelumnya, PM Sharif telah mengeluarkan kebijakan kontroversial dengan menghapus subsidi minyak dan dan menaikkan harga bensin eceran. Hal tersebut diprediksi akan memperburuk perekonomian yang ada di Pakistan.
3. Hubungan Pakistan-Arab Saudi kembali harmonis
Pakistan dan Arab Saudi sebenarnya memiliki hubungan yang erat pada masa rezim Imran Khan. Namun, pada awal 2022, hubungan kedua negara tersebut harus meregang setelah Pakistan menolak untuk mengerahkan pasukannya di Yaman, dilansir The Daily Guardian.
Dalam cuitan akun Twitter miliknya, Sharif mengatakan, "pertemuan luar biasa dengan Pangeran Kerajaan Mohammed bin Salman. Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk membawa hubungan Pakistan-Saudi ke tingkat yang baru dan lebih tinggi".
Pertemuan ini dapat dikatakan merupakan lembaran baru hubungan dari kedua negara. Pertemuan ini juga merupakan modal yang kuat saat International Monetary Fund (IMF) berkunjung ke Pakistan pada 7 Mei 2022 mendatang untuk membahas kebijakan subsidi minyak dan listrik.
Baca Juga: 9 Fakta Pakistan, Negara Bersejarah Ribuan Abad yang Langganan Kudeta
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.