Jakarta, IDN Times - Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, pada Jumat (7/6/2024), melancarkan serangan udara yang menargetkan beberapa fasilitas milik kelompok pejuang Houthi di Yaman.
Ada empat serangan yang menargetkan pelabuhan Hodeidah dan pelabuhan Salif, yang ada di sebelah utaranya. Dua serangan udara lain menghantam wilaya Al Thawra di utara kota Sanaa, ibu kota Yaman.
Serangan udara AS dan Inggris manghantam kapal penangkap ikan di pelabuhan Al Salif. Namun, keterangan berbeda di sampaikan oleh Pasukan Komando Pusat AS (US CENTCOM).
"US CENTCOM berhasil menghancurkan empat UAS (drone) dan dua ASBM (rudal balistik) di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman," kata komando militer tersebut, dikutip Barron's.
"Pasukan US CENTCOM juga berhasil menghancurkan satu UAS yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke Selat Bab al-Mandab," tambahnya.
Sebuah kapal patroli milik Houthi juga dikabarkan berhasil dihancurkan.
Serangan itu terjadi sehari setelah drone andalah AS MQ-9 Reaper jatuh di Yaman. Kelompok Houthi merilis rekaman video yang menunjukkan bahwa drone tersebut jadi sasaran rudal permukaan-ke-udara di provinsi Marib, Yaman tengah.
Dilansir France24, ini adalah kelima kalinya militer AS dan Inggris melakukan operasi gabungan melawan Houthi sejak 12 Januari. Namun, AS sendiri hampir tiap hari menyerang sasaran Houthi, termasuk rudal dan drone yang ditujukan ke kapal komersial.
Dalam beberapa bulan terakhir, Houthi telah meluncurkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran Laut Merah dan Teluk Aden. Aksi itu sebagai solidaritas terhadap Palestina dan mereka menuntut Israel mengakhiri perang di Gaza.
AS dan Inggris meluncurkan serangan terbarunya setelah Houthi mengklaim menargetkan kapal pembawa peralatan militer di pelabuhan Haifa, Israel. Mereka melancarkan serangan dengan drone dan rudal.
Dilansir Al Jazeera, serangan itu dilakukan bersama kelompok Perlawanan Islam di Irak yang dilakukan sebagai pembalasan atas pembantaian Israel di kota Rafah, Gaza selatan.
Pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi memperingatkan, operasi gabungan melawan Israel bersama Perlawanan Islam Irak yang didukung Iran akan meningkat.