Bunuh Pemain Sepak Bola, 3 Polisi Argentina Dipenjara Seumur Hidup

Mendapat hukuman setimpal

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Buenos Aires resmi menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada tiga aparat kepolisian yang terbukti membunuh seorang remaja bernama Lucas Gonzalez pada 2021. Vonis itu dijatuhkan pada Selasa (11/7/2023). 

Pembunuhan remaja 17 tahun yang merupakan pemain sepak bola itu sempat menghebohkan publik Argentina. Pasalnya, penembakan dilakukan oleh anggota kepolisian Buenos Aires tanpa sebab dan hanya menduganya sebagai pelaku kriminal.

Baca Juga: 3 Tewas dalam Penembakan dan Penikaman di Jepang, Pelaku Diduga Petani

1. Polisi mencurigai Gonzalez karena punya kulit gelap

Ketiga anggota kepolisian yang bernama Gabriel Isassi, Fabián López, dan Juan José Nieva tersebut mendapat hukuman atas lima dakwaan, yakni pembunuhan, kebencian rasial, penyelewengan wewenang, dan penyiksaan kepada teman korban. 

Dilansir Telesur, ayah korban, Hector Gonzales mengaku anaknya beserta temannya mendapat stigma negatif karena memiliki kulit gelap khas ras campuran Eropa-pribumi atau morocho. Selain itu, mereka juga berasal dari area permukiman kelas bawah.

Sementara 3 dari 11 anggota kepolisian yang masuk sebagai terduga pelaku mendapat hukuman antara 6 tahun penjara dan 10 tahun diskualifikasi. Mereka terbukti berusaha menutup-nutupi perbuatan rekannya dan melakukan penyiksaan terhadap terduga pelaku. 

Sedangkan lima anggota kepolisian lainnya ditetapkan tidak bersalah dan akan segera dibebaskan dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Penembakan Terbaru di AS Tewaskan Pengungsi Afghanistan

2. Putusan hukum pertama kepada polisi atas kasus kekerasan rasial

Kuasa hukum keluarga korban, Gregorio Dalbon mengatakan bahwa penetapan hukum kepada tiga polisi terkait kasus kekerasan berbasis rasial adalah yang pertama dalam sejarah Argentina. Ia menyebut hukuman ini belum pernah dijatuhkan sebelumnya. 

Dilansir Buenos Aires Herald, ibu Gonzalez, Cintia Lopez mengatakan bahwa ia puas dengan hukuman yang diberikan kepada polisi tersebut. Ia menyebut bahwa sediki mendapat kedamaian setelah putusan hukum. 

"Saya tidak akan pernah memaafkan mereka. Biarkan Tuhan yang bertindak. Saya berharap pelaku pembunuh anak saya tidak akan meninggalkan penjara selamanya, seperti Lucas yang tidak akan pernah meninggalkan pemakaman," tutur Lopez. 

Ayah Lucas, Hector Gonazales mengaku akan meminta Wali Kota Buenos Aires, Horacio Rodriguez Larreta untuk mengubah Hari Polisi Buenos Aires karena bertepatan pada hari kematian anaknya. 

3. Polisi disebut menempatkan pistol mainan di mobil korban

Salah satu rekan korban, Joaquin Gomez mengaku bahwa polisi tersebut terlibat konfrontasi usai tewasnya Gonzalez. Mereka menempatkan sebuah pistol mainan di dalam mobil sebagai bukti bahwa pemuda itu membawa senjata saat digelarnya persidangan, dilaporkan DW.

Setelah putusan ini, pengadilan meminta keterangan dari Kepala dan Wakil Kepala Polisi Buenos Aires terkait perannya dalam insiden ini. Salah satu anggota polisi menyebut mereka menekan bawahannya agar mengaku tidak mendengar suara tembakan.

Insiden pembunuhan ini terjadi setelah Gonzalez dan ketiga temannya pulang dari latihan sepak bola dengan menggunakan mobil salah satu rekannya. Saat berhenti di sebuah toko, mereka diadang tiga polisi yang menggunakan pakaian bebas.

Menganggap polisi itu sebagai preman, mereka pun melarikan diri dengan mobil. Polisi yang berupaya menghentikannya langsung menembak mobil yang ditumpangi empat pemuda tersebut. Alhasil dua peluru mengenai kepala Gonzalez. 

Baca Juga: 10 Negara dengan Suku Bunga Tertinggi, Argentina Pertama!

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya