Finlandia Akan Larang Warga Rusia Beli Properti di Negaranya

Khawatir jadi celah untuk merusak keamanan negara

Jakarta, IDN Times - Finlandia, pada Senin (15/1/2024), berencana melarang warga Rusia membeli properti di negaranya. Tindakan ini dilakukan untuk melindungi kepentingan negara yang terancam akibat tingginya warga Rusia yang memiliki properti.

Sejak resmi masuk dalam NATO, hubungan Rusia-Finlandia terus memanas usai munculnya ancaman dari Moskow. Bahkan, Helsinki sudah memperkuat hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) dan menyetujui pendirian 15 pangkalan militer AS di negaranya sejak Desember lalu. 

1. Finlandia akan mengumumkan keputusan pada musim semi

Menteri Pertahanan Finlandia, Antti Hakkanen, mengatakan kemungkinan keputusan memberlakukan larangan pembelian properti kepada warga Rusia tersebut akan diumumkan pada musim semi. 

"Beberapa transaksi properti yang berhubungan dengan warga Rusia di Finlandia sudah ditemukan. Masalah ini berbahaya bagi keamanan nasional," terang Hakkanen, dikutip The Moscow Times.

"Namun, tak semua transaksi ini dapat ditemukan. Maka dari itu, pemblokiran total transaksi properti kepada warga Rusia adalah sebuah opsi terbaik untuk mencegah kemungkinan buruk," sambungnya. 

Rencana ini memiliki pandangan berbeda dari pemerintah sebelumnya yang mengklaim bahwa pemblokiran total transaksi dengan warga Rusia tidak akan efektif dan tidak pantas dilakukan. 

Baca Juga: Rusia Kini Targetkan Pabrik Senjata dan Fasilitas Militer Ukraina

2. Hakkanen juga akan memperketat transaksi dari luar UE dan EEA

Hakkanen menambahkan, Finlandia akan memperketat izin dan transaksi properti di negaranya bagi seseorang atau perusahaan di luar Uni Eropa (UE) dan EEA (European Economic Area). 

"Finlandia saat ini sedang mencari cara untuk melarang total transaksi properti yang berhubungan dengan warga Rusia. Ini akan digunakan sebagai celah dalam merusak stabilitas negara, terutama Barat," terangnya, dilansir TASS.

"Selain itu, latar belakang di balik transaksi ini akan diinvestigasi, termasuk pihak yang jadi perantara transaksi akan dibatasi. Maka dari itu, kami akan membatasi transaksi dari negara-negara non-UE," sambungnya. 

Berdasarkan temuan ini, Helsinki mengindikasikan bahwa terdapat pihak ketiga dari negara non-UE yang membantu transaksi properti warga maupun perusahaan asal Rusia. 

3. Finlandia blokir transaksi yang punya kaitan dengan perusahaan Rusia

Finlandia Akan Larang Warga Rusia Beli Properti di Negaranyailustrasi bendera Rusia (unsplash.com/sampowl)

Pekan lalu, Hakkanen mengumumkan pemblokiran tiga transaksi properti di Ilomantsi dan Sotkamo, Finlandia. Pasalnya, salah satu transaksi tersebut diketahui menyangkut perusahaan asal Rusia dan diduga berniat merusak keamanan negara. 

"Berdasarkan penilian yang dilakukan penggunaan properti tersebut dapat mengancam organisasi pertahanan nasional, pengawasan, penjagaan integritas teritorial, dan memastikan keamanan nasional," ujarnya. 

Dilaporkan Reuters, Finlandia sudah memperketat pembelian dan akuisisi properti dari perusahaan maupun warga Rusia, terutama di area-area penting sejak 2023. Keputusan ini sebagai balasan atas invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. 

Helsinki pun menekankan bahwa negaranya berhak mengulas dan menilai transaksi yang dibuat perusahaan dari luar UE dan EEA. 

Baca Juga: Finlandia: Lonjakan Migran adalah Kebijakan Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya