Jerman Akan Tambah Tentara untuk Meningkatkan Keamanan di Kosovo

Diklaim stabilkan keamananan ketegangan Kosovo-Serbia

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, pada Senin (5/2/2024), mengatakan akan menambah pasukan di Kosovo. Ia menyebut keputusan itu untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di tengah meningkatnya tensi antara Kosovo-Serbia

Belakangan ini, relasi Serbia-Kosovo kembali memanas imbas keputusan Pristina memberlakukan euro sebagai mata uang tunggal. Bahkan, terdapat dugaan polisi Kosovo melarang warga etnis Serbia di utara menggunakan mata uang dinar. 

1. Jerman akan tambah 150 personel militer di Kosovo

Jerman Akan Tambah Tentara untuk Meningkatkan Keamanan di KosovoTentara Jerman saat menjalani latihan militer. (twitter.com/Deutsches_Heer)

Pistorius mengatakan bahwa Kosovo dapat mengandalkan Jerman dalam membantu stabilitas keamanan di negaranya. Ia pun mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan jumlah tentara Jerman di Kosovo. 

"Latihan militer masih terus ditingkatkan, sehihngga nantinya kami sudah siap untuk mengirimkan tentara Jerman ke Kosovo sesuai yang direncanakan," terangnya. 

Dilaporkan Deutsche Welle, Pistorius akan mengirimkan tambahan 150 tentara Jerman ke Kosovo dan akan bergabung dengan 90 personel militer yang sudah ditempatkan di negara Balkan itu sejak April 2023. 

Ratusan personel militer Jerman itu akan bergabung ke dalam Pasukan Penjaga Perdamaian NATO di Kosovo (KFOR) yang sudah ditempatkan setelah berakhirnya Perang Kosovo pada 1999. 

Baca Juga: Raja Charles III Didiagnosis Mengidap Kanker

2. Pistorius harapkan normalisasi hubungan Serbia-Kosovo

Dalam kunjungan ini, Pistorius mengungkapkan, pembebasan visa bagi warga Kosovo ke Uni Eropa (UE) adalah langkah penting dan baik. Ia menyebut ini adalah cara untuk meningkatkan kestabilan politik, ekonomi, di kawasan Balkan Barat. 

Dilaporkan N1, Pistorius juga menekankan pentingnya dibangun hubungan Serbia-Kosovo bagi seluruh kawasan maupun Eropa. Ia pun berharap agar Kosovo bersedia melanjutkan negosiasi perdamaian dengan Serbia.

"Serbia ingin masuk ke Uni Eropa, seperti halnya Kosovo dan negara-negara Balkan Barat lainnya. Ini akan tetap menjadi tujuan bersama kami. Nilai-nilai dan tujuan bersama, serta pembagian tanggung jawab harus selalu diobservasi," terangnya, dikutip RND.

"Rusia memiliki kepentingan besar di Balkan Barat sejak masa Uni Soviet. Maka dari itu, penting bagi kami bahwa kami berada di sisi negara yang memperjuangkan stabilitas, keamanan, dan kebebasan," terangnya. 

3. Kosovo berharap Jerman bersedia bantu tingkatkan kapabilitas militernya

Di sisi lain, Presiden Kosovo Vjosa Osmani mengatakan, Jerman adalah rekan dan sekutu utama Kosovo. Ia pun berharap agar Jerman bersedia membantu negaranya dalam meningkatkan kapabilitas pertahanan dan keamanannya. 

"Kosovo tetap berkomitmen membangun militernya, bersama dengan sekutunya dan menyesuaikan dengan standar modern milik NATO. Kami siap mempertahankan negara dan melanjutkan kontribusi penjagaan perdamaian di seluruh dunia," ungkap Osmani, dikutip Tagesschau.

Ia menambahkan, perlunya ditingkatkan penjagaan perbatasan dengan Serbia untuk mengadang penyelundupan senjata ke Kosovo Utara. Osmani juga menolak segala upaya dari pemerintah Serbia yang diduga membantu menggerakkan terorisme di Kosovo. 

Ia menyebut aparat keamanan Kosovo berhasil menyita 400 senjata dan peralatan tempur setelah adanya aksi serangan yang dilakukan oleh kelompok paramiliter Serbia pada tahun lalu. 

Baca Juga: Militer Ukraina: Tampaknya Kami Akan Terus Bertugas sampai Perang Usai

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya