Jerman Tidak Sarankan Warganya Bepergian ke Rusia

Relasi Jerman-Rusia memanas

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman, pada Kamis (7/3/2024), mengimbau secara serius agar warganya tidak bepergian ke Rusia. Pernyataan disampaikan setelah menegangnya hubungan kedua negara di tengah kebocoran rekaman suara milik petinggi militer Jerman mengenai pengiriman misil Taurus. 

Menanggapi kebocoran informasi tersebut, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menekankan, percakapan terekam karena kesalahan individu. Ia menyebut keamanan sistem komunikasi militer Jerman sudah sangat baik. 

"Kesalahan besar memang terjadi di sini dan itu seharusnya tidak terjadi. Alasan di balik kebocoran dan terekamnya suara tersebut bisa jadi disebabkan oleh kesalahan individu yang menggunakannya," terangnya. 

1. Jerman khawatir dengan penangkapan warganya di Rusia

Jerman Tidak Sarankan Warganya Bepergian ke Rusiailustrasi paspor Jerman (unsplash.com/markuswinkler)

Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, peringatan perjalanan bagi warganya ke Rusia diubah, dari sebelumnya hanya tidak disarankan sekarang menjadi tidak disarankan dengan kuat. 

"Perubahan peringatan perjalanan ini dilakukan di tengah memburuknya situasi di Rusia, termasuk penangkapan paksa kepada sejumlah warga negara asing, termasuk warga Jerman di Rusia," ungkapnya, dikutip The Moscow Times.

"Dalam konteks ini, hukuman penjara jangka panjang sudah diberlakukan terhadap sosok yang mengkritisi pemerintah, bahkan terkadang hukuman itu diberikan hanya karena pernyataannya di media sosial," sambungnya. 

Selain itu, Berlin juga memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Dapat Produksi 2 Juta Drone Tahun Ini

2. Warga Jerman ditangkap di Rusia karena dituduh menyelundupkan narkoba

Peringatan ini disampaikan setelah adanya warga Jerman yang ditangkap di St. Petersburg, Rusia atas tuduhan menyelundupkan obat-obatan terlarang pada pertengahan Februari lalu. Ia diketahui membawa permen berbentuk boneka beruang. 

Berdasarkan tes cepat, permen tersebut mengandung bahan psikoaktif, tetrahydrocannabinol. Pria asal Jerman itu mengaku mengonsumsi permen tersebut untuk membuatnya cepat tertidur. 

Otoritas Bea Cukai Rusia menyebut pria asal Jerman tersebut tiba di Bandara Pulkovo usai terbang dari Hamburg. Laki-laki 38 tahun itu terancam mendapat hukuman maksimum mencapai 7 tahun penjara jika terbukti menyelundupkan narkoba. 

Mendengar kabar ini, Kementerian Luar Negeri Jerman mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Pemerintah juga sudah menghubungi pengacara laki-laki tersebut untuk membantunya dalam menangani kasus ini. 

3. Rusia sebut tidak ingin berperang dengan Jerman

Jerman Tidak Sarankan Warganya Bepergian ke RusiaMenteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius saat memberi penghargaan kepada tentara Jerman di Kosovo. (twitter.com/BMVg_Bundeswehr)

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Rusia tidak ingin berperang dengan Jerman. Ia pun menyatakan akan menoleransi percakapan militer Jerman yang berniat menembakkan misil ke Jembatan Krimea. 

"Kami tidak ingin berperang. Kami tidak ingin meledakkan apapun dan kami tidak ingin siapapun meledakkan tempat kami. Kami tidak akan menutup mata terkait masalah ini," ujar Peskov, dikutip Tass

Setelah kebocoran informasi ini, Rusia memanggil Duta Besar Jerman di Moskow Alexander Lamdsdorff untuk memberikan keterangan formal dan klarifikasi dalam percakapan tersebut. 

Baca Juga: Rusia Janji Lindungi Rakyat Gagauzia dari Moldova

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya