Kosovo Tunda Larangan Dinar di Area Dominan Etnis Serbia

Berlakukan euro di sebagian besar Kosovo

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kosovo, pada Rabu (31/1/2024), memutuskan tetap memberlakukan euro sebagai mata uang tunggal di negaranya. Namun, Pristina memberikan pengecualian bagi wilayah dominan etnis Serbia untuk boleh menggunakan mata uang dinar Serbia. 

Dalam 2 pekan terakhir, relasi Kosovo-Serbia terus memanas di tengah rencana pemberlakuan mata uang euro di Kosovo. Keputusan itu akan mempersulit warga etnis Serbia dan bahkan dianggap sebagai upaya untuk pengusiran massal warga Serbia dari Kosovo. 

1. Berlakukan periode transisi di wilayah dominan etnis Serbia

Wakil Perdana Menteri Kosovo, Besnik Bislimi, mengatakan bahwa regulasi mata uang euro di Kosovo tetap diberlakukan mulai 1 Februari. Namun, untuk area dominan etnis Serbia masih akan diberlakukan periode transisi dari dinar ke euro. 

Dilaporkan Balkan Insight, selama ini warga Serbia di Kosovo menerima dana pensiun dengan mata uang dinar dari Serbia. Penerapan euro sebagai mata uang tunggal di Kosovo akan berdampak kepada para pensiunan. 

"Saya mengumumkan bahwa pemerintah Kosovo sudah mendata sebanyak 26.987 pensiunan. Mereka semua punya akun bank dan akan menerima mata uang euro dan bertransaksi dengan euro," ujar Bislimi. 

"Pensiun dari Serbia dapat ditransfer di akun bank tersebut. Maka dari itu, pemerintah Kosovo memutuskan bahwa kebijakan ini akan diimplementasikan tanpa adanya pertanyaan dan tidak dapat diganggu gugat," sambungnya. 

Baca Juga: Serbia Protes atas Perjanjian Militer Kosovo-Turki

2. Vucevic sebut warga Serbia di Kosovo tidak dapat bertahan tanpa mata uang dinar

Kosovo Tunda Larangan Dinar di Area Dominan Etnis SerbiaMenteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic. (twitter.com/milos_vucevic)

Mendengar penerapan mata uang tunggal euro di Kosovo, Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic menyatakan bahwa warga etnis Serbia tidak akan bertahan di Kosovo. Ia pun mengecam larangan beredarnya mata uang dinar Serbia di Kosovo.

"Jika larangan terhadap mata uang dinar sudah dimulai, ini adalah pesan bagi warga Serbia bahwa mereka tidak akan dapat bertahan," terangnya, dikutip N1.

"PM Albin Kurti tidak menggubris peringatan dari QUINT. Dia sengaja mengusir dan meneror warga kami yang tidak akan menguntungkannya. Kami tidak akan pernah mengakui kemerdekaan Kosovo dan akan berjuang untuk keutuhan teritori dan rakyat kami, tapi ini benar-benar sulit," tambahnya. 

Vucevic menambahkan bahwa Kurti telah berbuat kesalahan fatal karena menggunakan kekerasan untuk melawan warga minoritas Serbia. 

3. Kosovo sudah menggunakan mata uang euro sejak 2002

Kosovo Tunda Larangan Dinar di Area Dominan Etnis Serbiailustrasi mata uang euro (pexels.com/pixabay)

Kovoso sudah menggunakan mata uang euro di negaranya sejak 2002 meski bukan termasuk negara anggota Uni Eropa (UE). Keputusan itu untuk menciptakan stabilitas dan mempermudah serta mengurangi biaya transaksi di dalam maupun luar negeri. 

Di sisi lain, Serbia selama ini tidak mau mengakui kedaulatan Kosovo sejak mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008. Belgrade masih membayarkan para pensiunan dan memberikan bantuan sosial bagi warga Serbia di Kosovo menggunakan mata uang dinar. 

Dilaporkan RFE/RL, terdapat 10 dari 38 wilayah di Kosovo yang didominasi etnis Serbia. Selama ini mereka masih menggunakan mata uang dinar dan menerima bantuan sosial dari pemerintah Serbia melalui bank asal Serbia. 

Mata uang dinar yang ditransfer oleh pemerintah Serbia dapat dicairkan di Kosovo melalui beberapa cabang perusahaan dan ATM, Bank Postanske Stedionica, NLB Komercijalna Bank, dan Posta Serbia. 

Baca Juga: Kosovo Beli Senjata dari AS untuk Saingi Militer Serbia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya