Lithuania Bantah Tuduhan Belarus soal Serangan Drone

Lithuania sebut Belarus sebarkan hoaks

Jakarta, IDN Times - Militer Lithuania, pada Kamis (25/4/2024), menampik tudingan dari pemerintah Belarus terkait serangan drone dari Lithuania ke negaranya. Pihaknya menekankan bahwa semua pernyataan Minsk hanyalah hoaks dan tidak dapat dipastikan kebenarannya. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Lithuania terus mengkhawatirkan penumpukan pasukan Belarus di dekat Suwalki Gap. Vilnius pun sudah menyetujui pengiriman tentara Jerman ke negaranya dan mengadakan latihan militer gabungan dengan Polandia. 

1. Lithuania sebut kabar bohong itu disebarkan oleh otoritas Belarus

Lithuania Bantah Tuduhan Belarus soal Serangan DroneTentara Lithuania. (twitter.com/a_anusauskas)

Juru bicara Militer Lithuania, Zivile Didzgalviene, mengatakan bahwa informasi yang disebarkan oleh Belarus tidak benar. Ia menekankan bahwa Lithuania tidak pernah bertindak buruk kepada negara lain. 

"Informasi soal serangan dari Lithuania dapat dikategorikan sebagai penyebarkan informasi menyimpang. Militer Lithuania tidak melakukan dan tidak pernah bertindak buruk terhadap negara lain," tegasnya, dikutip LRT.

Di sisi lain, Kepala Pusat Manajemen Krisis Nasional (NKVC) Vilmantas Vitkauskas mengungkapkan, klaim tersebut sebenarnya datang dari otoritas Belarus itu sendiri dan kabar semacam ini sudah pernah beredar sebelumnya. 

"Kami sudah pernah mendengar narasi seperti ini sejak lama hingga sekarang dan mereka sudah aktif melakukannya di negara-negara Baltik, terutama di tengah latihan militer NATO. Presiden Belarus Alexander Lukashenko sudah mengatakan hal yang sama pada Maret lalu," ungkapnya. 

Baca Juga: Belarus Minta Ukraina Mau Dialog Damai dengan Rusia

2. KGB tuduh Lithuania serang Minsk dengan drone

Penolakan ini disampaikan setelah Kepala Komite Keamanan Negara Belarus (KGB) Ivan Tertel mengungkapkan bahwa ada serangan drone di negaranya. Ia pun menginstruksikan operasi keamanan di seluruh negeri. 

"Kami menginstruksikan operasi keamanan dalam mengadang dan mencegah segala ancaman drone dari teritori Lithuania yang menargetkan ibu kota Minsk dan wilayah sekitarnya," terangnya, dikutip Associated Press.

Tanpa memberikan bukti konkret soal klaim serangan, Tertel justru menyebut Lithuania dan Polandia memproduksi drone secara massal untuk melancarkan serangan di Belarus. 

Ia menambahkan, Barat berniat mengontrol penuh Belarus, seperti yang dilakukan di Ukraina sehingga kehilangan kedaulatannya sebagai negara merdeka. Tertel menyebut adanya ancaman dari warga Belarus pro-Barat yang dapat merusak fondasi negaranya. 

3. Lukashenko minta warga Belarus ikut melawan ancaman terorisme

Lithuania Bantah Tuduhan Belarus soal Serangan DronePresiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke Teheran, Minggu (12/3/2023). (twitter.com/Iran_GOV)

Pada kesempatan yang sama, Lukashenko mengajak semua warga untuk mendukung perlawanan dalam meringkus kelompok ekstremis dan menggagalkan rencana terorisme di negaranya. 

"Lihat sekitar kalian, laporkan kepada kami jika ada sesuatu mencurigakan. Kami akan melawan itu semua. Percaya kami, kami akan mengerahkan sumber daya untuk meringkus teroris yang berniat menyabotase negara," ujarnya, dikutip Belta.

Sementara itu, Tertel mengungkapkan terdapat lebih dari 40 saluran untuk menyelundupkan senjata dan alat peledak dari Ukraina ke Belarus yang dapat diblokir sepanjang 2024.

Ia mengklaim bahwa Badan Keamanan Ukraina (SBU) terlibat dalam upaya sabotase dan aksi terorisme di Belarus dan Rusia. Ia menyebut situasi di perbatasan Belarus-Ukraina masih tegang dan akan terus dijaga oleh aparat keamanan. 

Baca Juga: Polandia Siap Pulangkan Warga Ukraina yang Dipanggil Wajib Militer

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya