Menkeu Finlandia Minta Maaf karena Ujaran Rasis ke Migran Islam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo, pada Rabu (12/7/2023), menyampaikan permintaan maaf soal ujaran rasis dari Menteri Keuangan Finlandia Riikka Purra. Ia menekankan tidak perlunya diselenggarakan pemungutan suara kepercayaan.
Insiden ini bukan kasus pertama melibatkan partai sayap kanan. Pada 1 Juli 2023, Vilhelm Junnila mundur dari jabatannya sebagai Menteri Ekonomi setelah ketahuan menggunakan referensi Nazi. Keputusan itu diambil agar tidak merusak citra pemerintah yang dipimpin Partai Finns.
1. Oposisi meminta diadakannya pemungutan suara kepercayaan
Kepala Partai Movement Now, Harry Harkimo, dan politikus dari Partai Sosial Demokrat, Krista Kiuru, mengatakan bahwa kasus rasisme dari Purra harus diseret ke dalam pemungutan suara kepercayaan.
"Semua anggota parlemen seharusnya mengatakan hal yang sama terkait masalah ini. Kasus ini harus diselesaikan dengan pemungutan suara kepercayaan," ungkap Harkimo dilansir Politico.
Terkuaknya komentar rasis Purra ini menandai skandal ketiga yang menggerayangi pemerintahan sayap kanan di Finlandia. Bahkan, pernyataan rasis tersebut terus membayangi PM Orpo yang baru memimpin selama 3 minggu.
Baca Juga: Menteri Ekonomi Finlandia Mundur setelah Dituding soal Nazi
2. Purra kembali ucapkan permintaan maaf
Editor’s picks
Pada Selasa (11/7/2023), pimpinan Partai Finns dan Menkeu Riikka Purra mengucapkan permintaan maaf atas tulisannya pada 2008 yang bernada rasisme. Pernyataan itu ditujukan kepada imigran Islam asal Turki dan Somalia yang tinggal di Finlandia.
"Saya meminta maaf untuk komentar bodoh saya di media sosial 15 tahun lalu dan semua keburukan dan perkataan buruk yang melukai hati banyak pihak. Saya bukanlah orang yang sempurna. Saya juga melakukan berbagai kesalahan," ungkap Purra, dikutip YLE.
"Diambil dair konteks dan evaluasi momen saat ini, sejumlah teks tersebut terlihat sangat buruk. Saya tidak menerima segala bentuk kekerasan, rasisme, atau diskriminasi. Seseorang yang tahu bagaimana saya bekerja dan nilai-nilai saya tahu itu," sambungnya.
Pada Rabu, Purra dan Orpo kembali memastikan bahwa pernyataan maafnya telah sampai kepada seluruh masyarakat. Mereka pun menyerukan nol toleransi terhadap kasus rasisme dan tidak menerima segala bentuk diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
3. Orpo sebut akan bertemu dengan Joe Biden
Pada saat yang sama, Orpo mengumumkan akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (13/7/2023) bersama Presiden Sauli Niinisto di Istana Kepresidenan di Helsinki.
Biden direncanakan menghadiri KTT AS-Nordik yang dihadiri oleh empat perdana menteri dari negara Nordik. Namun, menurut hukum di Finlandia, presiden yang bertugas untuk menangani urusan luar negeri, sehingga ia dipastikan tidak hadir.
Kunjungan Biden ke Finlandia ini membuat pemerintah setempat menerapkan keamanan tingkat tinggi di Helsinki. Jalanan di sekitar Istana Kepresidenan ditutup dan Pelabuhan Helsinko terpaksa dibatasi untuk sementara.
Baca Juga: Kedubes Finlandia di Rusia Terima Amplop Berisi Bubuk Putih
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.