Moldova Akan Balas Rusia karena Dirikan TPU Pilpres di Transnistria

Tolak penyelenggaran pilpres Rusia di Transnistria

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Moldova Mihai Popsoi, pada Jumat (15/3/2024), menyatakan bakal ada balasan atas keputusan Rusia mendirikan tempat pemungutan suara (TPS) di Transnistria. Ia menekankan langkah tersebut tidak sesuai dengan persetujuan kedua pihak. 

"Kami sudah memanggil Duta Besa Rusia sebagai bentuk protes keras atas pendirian TPS pilpres Rusia di Transnistria. Kami akan merespons tindakan Rusia dalam beberapa hari ke depan," terangnya, dilansir Ukrainska Pravda

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Moldova sudah memanggil Duta Besar (Dubes) Rusia di Chisinau Oleg Vasnetsov terkait masalah ini. Namun, Vasnetsov menolak pembubaran TPS dan malah mengajak warga Rusia di Transnistria hadir dalam pilpres. 

1. Popsoi menyatakan ambisi Moldova bergabung dengan UE sangat realistis

Selain mengungkapkan kecaman dan balasan kepada Rusia, Popsoi juga menyatakan bahwa aksesi Moldova ke dalam Uni Eropa (UE) pada 2030 sangatlah realistis. 

"Ini adalah tujuan yang ambisius, tapi ini sangat realistis. Kita melihat kondisi kita saat ini, pencapaian-pencapaian yang sudah kami raih dalam proses reformasi sudah mengarah ke sana," ungkapnya. 

"Kami juga melihat Moldova adalah negara kecil. Namun, kami punya tantangan soal kapasitas. Namun, saya pikir ini realistis. Kami berpikir ini realistis dan kami tentu akan bekerja sangat keras untuk mencapai tujuan ini," tambahnya. 

Ia mengakui Moldova tidak akan mampu seperti beberapa negara lain yang dapat masuk ke dalam UE hanya dalam 1 atau 2 tahun. Namun, ia meyakinkan dan percaya bahwa 2030 adalah waktu yang tepat dan pas. 

Baca Juga: Ukraina Tidak Akan Biarkan Rusia Ganggu Moldova

2. Moldova protes pencetakan surat suara pilpres Rusia di Transnistria

Wakil Perdana Menteri (PM) Moldova Oleg Serebrian menuding dan mengecam tindakan Rusia yang melanggar hukum karena mencetak kertas suara pemilu di Transnistria. 

"Surat suara tersebut kemungkinan besar dicetak di Transnistria untuk menghindari melewati perbatasan. Ini sangat sulit bagaimana mereka membawanya melewati perbatasan. Perbatasan Moldova sudah dikontrol dan tidak ada cara untuk membawanya secara legal," terangnya, dikutip Reuters.

Ia menambahkan, pencetakan surat suara pilpres Rusia di Transnistria dilakukan untuk menunjukkan kepada Moldova bahwa wilayah tersebut tidak mengikuti hukum yang diatur dari Chisinau. 

"Apa yang terpenting di sini adalah menyelenggarakan pemilu itu sendiri dan bukan bagaimana surat itu dibawa masuk dan keluar dari Rusia," sambungnya. 

3. Pasukan Rusia akan menjaga jalannya pilpres di Transnistria

Moldova Akan Balas Rusia karena Dirikan TPU Pilpres di Transnistriasuasana Kota Tiraspol, Transnistria (unsplash.com/jacquesbopp)

Kepala Komisi Gabungan Penjaga Perdamaian Rusia Oleg Belyakov mengatakan, pemerintah Transnistria sudah menginstruksikan pasukannya yang bertugas di zona keamanan untuk membuka TPS.

"Pada 17 Maret, pilpres Rusia akan berlangsung di Transnistria untuk memperluas jumlah tempat pemungutan suara, maka kami akan menambahnya di zona keamanan dan dibuka untuk seluruh penduduk Federasi Rusia," ujarnya, dilansir Tass.

"Situasi di zona keamanan masih aman dan berada di bawah kontrol dari pasukan penjaga perdamaian. Tidak ada persiapan segala aksi pertempuran," tambahnya. 

Baca Juga: Serangan Misil Terbaru Rusia di Ukraina Tewaskan 14 Orang

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya