Pemimpin Oposisi Seychelles Didakwa karena Melakukan Sihir

Klaim ini dilatarbelakangi motif politik

Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Seychelles Patrick Herminie, pada Selasa (3/10/2023), dihukum karena dituding mempraktikkan sihir. Padahal, ia baru saja mendeklarasikan diri sebagai kandidat presiden dari Partai United Seychelles (US) pada pemilu 2025.  

Sementara ini, Kejaksaan Seychelles masih menginvetigasi kemungkinan Herminie terlibat dalam ilmi hitam pemujaan setan. Jika terbukti bersalah, maka hukuman yang diberikan berupa denda. 

1. Nama Herminie ada dalam pesan WA dengan warga Tanzania

Menurut keterangan polisi, kasus ini terungkap ke permukaan setelah pengangkatan dua mayat di sebuah kuburan di Pulau Mahe pada Agustus lalu. Dua mayat itu adalah laki-laki muda dan seorang perempuan lansia. 

Kejaksaan Seychelles pun menghubungkan simbol dalam dokumen yang ditemukan pada warga Tanzania. Pasalnya, simbol itu juga ditemukan pada mural yang terdapat di beberapa titik di Seychelles, termasuk di sejumlah Gereja Katolik, dilansir Vanguard.

Kemudian jaksa menemukan terdapat nama Herminie dalam pesan WhatsApp di dalam akun milik pria Tanzania tersebut. Pria Tanzania itu pun diketahui sudah ditangkap sejak September karena memiliki peralatan sihir, seperti artefak kayu, botol dengan cairan cokelat, dan dokumen dengan simbol tertentu. 

Herminie pun sudah ditangkap sejak Jumat (29/9/2023), di kantornya untuk melanjutkan investigasi dari petugas. Pada Senin, ia sudah dibebaskan dengan syarat jaminan uang sebesar 2.200 dolar AS (Rp34,4 juta).

Baca Juga: Polisi Tanzania Tangkap Pemimpin Oposisi saat Kampanye Politik

2. Herminie sebut penangkapan didasari motif politik

Herminie menuturkan bahwa penangkapannya dilatarbelakangi motif politik. Sebab, ia sudah mengisyaratkan untuk maju ke sebagai calon presiden. 

"Dalam sejarah Seychelles sampai saat ini, tidak pernah adalah pemimpin partai politik yang ditangkap atas tudingan praktik ilmu sihir. Ini sesuatu yang baru dan ini memalukan di Seychelles. Ini adalah pertunjukan dari Presiden Wavel Ramkalawan untuk menyingkirkan lawannya pada pilpres 2025," terang Herminie, dikutip Seychelles News Agency.

"Pada pukul 09.00, polisi datang untuk menggeledah kantor saya dan mencari peralatan ilmu sihir yang mereka gambarkan seperti tulang belulang, potongan tubuh dan benda-bendar Kristiani," sambungnya. 

Ia pun menyebut mereka tidak menemukan apapun dan membawanya ke Departemen Investigasi Kriminal (CID). Herminie menolak terlibat dalam praktik itu dan kemudian dibebaskan. 

3. Herminie pernah ditangkap atas dugaan perakitan bom

Ini bukan pertama kalinya ia ditangkap. Dia pernah ditangkap atas dugaan merakit bom usai dituding berhubungan dengan rencana peledakan di stasiun pengisian bahan bakar di Grand Anse.

Ketika itu, polisi menyita 3 flask disk, 1 hard drive, dan sebuah laptop saat mengadakan penggeledahan di kantornya. Herminie menolak klaim tersebut.

Meski mendapat pengalaman buruk, ia memperingatkan bakal melaporkan kasus ini kepada Komisi Elektoral Seychelles. Tak hanya itu, ia juga akan memberitakan kepada dunia internasional bahwa terdapat upaya pembentukan kediktatoran di Seychelles. 

Baca Juga: Tanzania Selidki Penyakit Misterius yang Tewaskan 5 Orang

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya