Polandia Siap Pulangkan Warga Ukraina yang Dipanggil Wajib Militer

Warga Ukraina banyak yang kabur untuk hindari perang

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz, menyatakan siap membantu Ukraina memulangkan warga yang dipanggil untuk ikut dalam perang melawan Rusia. Pernyataan ini disampaikan untuk memulangkan warga Ukraina yang mangkir dari wajib militer. 

Eurostat melaporkan, sebanyak 4,3 juta warga Ukraina dan 860 ribu di antaranya adalah laki-laki dewasa tinggal di negara-negara Uni Eropa (UE) per Januari 2024. Sementara itu, Polandia menjadi negara terbesar kedua setelah Jerman yang menampung pengungsi asal Ukraina yang mencapai 950 ribu orang. 

1. Polandia tawarkan identifikasi warga untuk dipulangkan ke Ukraina

Kosiniak-Kamysz tidak terkejut dengan keputusan Ukraina untuk menutup layanan konsulat bagi warga laki-laki berusia 18-59 tahun di luar negeri. 

"Saya tidak terkejut dengan keputusan Kementerian Luar Negeri Ukraina ini. Tindakan ini adalah langkah untuk memulangkan warganya dan menambah pasukan dalam membantu negara di garis depan karena mereka sangat membutuhkannya," terangnya, dikutip Polsat News

"Saya pikir banyak warga Polandia yang kecewa ketika melihat pemuda Ukraina di kafe. Sedangkan mereka harus mendengar soal upaya dan dana besar yang digelontorkan dalam membantu Ukraina," tambahnya. 

Ia menyebut Ukraina punya alasan yang jelas kepada seluruh warganya yang tersebar di seluruh dunia. Ia pun menawarkan kepada Kiev untuk mengidentifikasi warga Ukraina di Polandia dan memulangkannya. 

Baca Juga: Biden Teken Paket Militer Miliaran Dolar untuk Ukraina

2. Kuleba kritik pemuda Ukraina yang menetap di luar negeri

Polandia Siap Pulangkan Warga Ukraina yang Dipanggil Wajib MiliterMenteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Muenchen, Jerman, Minggu (18/2/2024). (twitter.com/DmytroKuleba)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Dmytro Kuleba, mengkritisi warga laki-laki usia perang yang memilih meninggalkan Ukraina di tengah serangan Rusia. 

"Seorang laki-laki usia konskripsi yang justru pergi ke luar negeri dan menunjukkan bahwa negaranya tidak peduli terhadap keselamatan warganya. Kemudian mereka datang dan ingin mendapat layanan dari negara," terang Kuleba, dikutip The Kyiv Independent

"Sistemnya tidak bekerja seperti itu. Negara kami sedang dalam peperangan. Tinggal di luar negeri tidak membuat seorang warga negara melupakan tugasnya untuk tanah air," sambungnya. 

Ia menambahkan akan ada klarifikasi lebih lanjut soal bagaimana prosedur dalam memperoleh layanan konsuler sesuai dengan aturan hukum bagi laki-laki yang masuk dalam usia konskripsi. 

3. Warga Ukraina protes di depan loket pelayanan paspor di Polandia

Pada Rabu, ratusan warga laki-laki Ukraina melangsungkan protes di depan Kantor Pelayanan Paspor di Warsawa. Mereka menuntut agar Kedutaan Besar Ukraina bersedia memberikan layanan konsuler untuk memperpanjang paspor. 

Berdasarkan video yang beredar di media sosial yang dimuat dalam Kyiv Post, sekitar 300 laki-laki sudah mengantre di depan loket pelayanan paspor. Mereka dikabarkan terus memprotes dan tetap berada di kantor tersebut hingga menerima paspornya. 

Di tengah keributan, kepolisian lokal datang untuk mengamankan situasi di loket pelayanan paspor. Namun, mereka tidak mengambil tindakan apapun karena protes berlangsung secara damai. 

Baca Juga: Terancam Rusia, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir AS di Negaranya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya