Presiden Ceko: Tentara NATO di Ukraina Tidak Melanggar Hukum

Ceko dukung NATO kirim tentara ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Ceko Petr Pavel, pada Senin (11/3/2024), mengatakan bahwa masuknya tentara NATO ke Ukraina tidak akan melanggar hukum internasional. Ia menekankan perbedaan terlibat dalam peperangan atau membantu lewat pengalaman tempur. 

Belakangan ini, Ceko terus mengupayakan dukungan militer kepada Ukraina di tengah krisis persenjataan dan gempuran Rusia. Bahkan, Pavel menyatakan dukungan atas usulan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menerjunkan tentara NATO ke Ukraina. 

1. Tentara NATO hanya ditugaskan melatih pasukan Ukraina

Presiden Ceko: Tentara NATO di Ukraina Tidak Melanggar Hukumlambang Ukraina dan NATO (unsplash.com/jccards)

Pavel menekankan tidak ada hukum internasional dan Piagam PBB yang dapat menghalangi NATO untuk mengirimkan pasukan, termasuk warga sipil sekalipun untuk membantu Ukraina. 

"Saya jelas tidak menolak perdebatan soal isu ini. Jika kami setuju dengan sekutu, contohnya dibanding melatih tentara Ukraina di teritori negara NATO dan mengirimkan ribuan pasukan Ukraina ke Polandia dan Republik Ceko, maka lebih masuk akal mengirimkan instruktur ke Ukraina untuk melatih para tentara," ungkapnya, dikutip Euractiv

Ia menekankan bahwa Rusia mengetahui dan menyadari kekuatan sebenarnya NATO, sehingga tidak akan menyasar negara-negara anggotanya. 

"Hari ini, kami tidak hanya menyuplai Ukraina dengan senjata kecil, tapi juga tank, dan mungkin nanti akan ada pesawat tempur, kami juga menyuplai misil jarak menengah dan sampai saat ini tidak ada serangan di teritori NATO. Rusia tahu betul ini akan melanggar dan tahu betul akibatnya," sambungnya. 

Baca Juga: Rusia Disebut Jadikan Swiss sebagai Pusat Operasi Spionase di Eropa 

2. Ceko sudah kumpulkan dana untuk membeli 300 ribu amunisi untuk Ukraina

Pekan lalu, Ceko mengaku sudah mendapatkan dana untuk membeli 300 ribu amunisi untuk Ukraina. 

"Kami sudah mengatur untuk mendapatkan uang yang cukup untuk membeli 300 ribu amunisi untuk dikirimkan ke Ukraina. Namun, tujuan utama kami adalah mengirimkan lebih banyak lagi amunisi ke Ukraina," ungkapnya. 

Secara keseluruhan, terdapat 18 negara yang setuju membiayai pembelian senjata yang diinisiasi oleh Ceko. Beberapa negara sudah menyatakan keinginannya beserta nominal yang disumbangkan, seperti Norwegia, Belgia, dan Belanda. 

Sebelumnya, Macron sudah bertemu dengan Presiden Petr Pavel dan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala untuk mendiskusikan pembelian senjata dari luar Eropa untuk dikirimkan ke Ukraina. 

3. Kata Zelenskyy soal tentara Prancis di Ukraina

Presiden Ceko: Tentara NATO di Ukraina Tidak Melanggar HukumPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, tidak akan ada tentara Prancis yang sekarat di Ukraina. Ia pun menyebut tentara Prancis tidak akan ikut membela Ukraina memerangi Rusia. 

"Selama Ukraina masih berdiri, tentara Prancis akan berada di teritori Prancis. Namun, jika Putin memilih perang melawan negara NATO, maka negara-negara NATO yang akan memutuskan bagaimana dan seberapa jumlah tentara yang akan diterjunkan," terangnya, dikutip Ukrainska Pravda

Ia menambahkan, Ukraina tidak membutuhkan keterlibatan tentara asing dalam menghadapi Rusia. Zelenskyy menyatakan hanya tertarik agar NATO mendatangkan instruktur dan personel teknis untuk membantu militer Ukraina. 

Baca Juga: Jika Menang Pemilu, Trump Disebut Ogah Bantu Ukraina 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya