Rusia Janji Lindungi Rakyat Gagauzia dari Moldova

Gagauzia ikuti jejak Transnistria

Jakarta, IDN Times - Gubernur Gagauzia, Moldova Evghenia Gutul, mengungkapkan bahwa Rusia berjanji memberikan perlindungan kepada warganya pada Kamis (7/3/2024). Pernyataan itu disampaikan setelah bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sehari sebelumnya di Sochi. 

Selain menghadapi ancaman dari Transnistria, Moldova juga terus terancam oleh sikap Gagauzia yang kian mendekatkan diri dengan Moskow. Sementara, Gutul terpilih sebagai pemimpin di wilayah dominan etnis Turkik tersebut sejak 2023 di tengah dugaan kecurangan pemilu lokal. 

1. Gutul sebut Putin akan lindungi hak rakyatnya

Gutul mengungkapkan, Rusia berjanji untuk terus mendukung rakyat Gagauzia dalam memperjuangkan hak-hak, otoritas, dan posisinya di ranah internasional. 

"Saya berkata padanya (Putin) tentang aksi-aksi ilegal yang dilakukan pemerintah Moldova yang berniat membalas dendam kepada Gagauzia terkait posisi sipil kami dan keberadaan kepentingan nasional kami," ungkapnya, dikutip Politico.

Kedatangan Gutul di Sochi untuk menghadiri acara International Youth Festival 2024. Ia juga menjadi pemimpin Gagauzia pertama yang bertemu langsung dengan Putin sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina sejak Februari 2022. 

Sebagai informasi, Gagauzia merupakan wilayah dominan etnis Turkik beragama Kristen Ortodoks. Wilayah otonom dengan penduduk sebanyak 150 ribu orang itu dikenal memiliki kedekatan dengan Rusia. 

Baca Juga: Lithuania Sebut Rusia Mampu Berperang hingga 2 Tahun Lagi

2. Gutul didakwa melakukan tindakan ilegal di Moldova

Pada hari yang sama, Ketua Mahkamah Agung Moldova Ion Munten mengumumkan masuknya Gutul sebagai pelaku tindakan ilegal. Pihaknya mengaku sudah mengumpulkan bukti-bukti terkait aksi Gutul selama ini. 

"Investigator sudah mengumpulkan bukti yang cukup untuk mendakwa Gutul terlibat dalam sejumlah aksi ilegal di Moldova," terangnya, dikutip Moldova Live.

"Kasus kriminal Gutul sudah masuk dalam tahap finalisasi. Keputusan akan dilakukan dalam waktu dekat. Dokumen dakwaan akan dikirimkan untuk selanjutnya menyerahkan dokumen investigasi kriminal kepada pengadilan," sambungnya. 

3. Prancis janji bantu Moldova dari ancaman Rusia

Rusia Janji Lindungi Rakyat Gagauzia dari MoldovaPresiden Moldova, Maia Sandu (kiri) dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kanan) saat bertemu di Paris, Kamis (7/3/2024). (twitter.com/EmmanuelMacron)

Di tengah ancaman perpecahan dari Transnistria dan Gagauzia, Presiden Moldova Maia Sandu berkunjung ke Prancis untuk bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron. Keduanya sepakat menandatangani perjanjian pertahanan. 

Dilaporkan Reuters, Macron menekankan bahwa Prancis akan terus mendukung dan membantu Moldova dari ancaman intervensi Rusia. Pasalnya, Rusia disebut berniat menggagalkan aksesi Chisinau untuk menjadi anggota Uni Eropa (UE). 

"Moskow berniat mengontrol negara kami lewat ancaman energi, mendukung dan menggerakkan massa, menyebarkan hoaks, meluncurkan serangan siber, mengintervensi pemilu, mengirimkan uang kotor dan menggerakkan kudeta. Namun, kami masih tetap berdiri di sini," tegas Sandu.

Kesepakatan antara Prancis-Moldova ini untuk meningkatkan kapabilitas militer negara pecahan Uni Soviet tersebut di tengah rentetan ancaman Rusia yang melancarkan operasi militer di Ukraina. 

Baca Juga: Prancis-Moldova Setujui Perjanjian Pertahanan untuk Lawan Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya