Serbia Akan Lanjutkan Pembayaran di Kosovo dengan Dinar

Hiraukan kebijakan Pristina

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic, pada Jumat (2/1/2024), mengaku akan tetap membayar pensiunan, bantuan sosial, gaji pekerja publik di Kosovo dengan mata uang dinar. Ia menekankan bahwa Serbia akan melakukan apapun agar dinar tetap beredar di Kosovo. 

Pada 1 Februari 2024, Bank Sentral Kosovo resmi menerapkan euro sebagai mata uang tunggal di negaranya yang otomatis melarang penggunaan dinar Serbia. Pristina mengklaim bahwa penerapan mata uang tunggal akan mengurangi peredaran uang palsu. 

1. Vucic hiraukan kebijakan mata uang tunggal di Kosovo

Serbia Akan Lanjutkan Pembayaran di Kosovo dengan DinarPresiden Serbia, Aleksandar Vucic (instagram.com/avucic)

Vucic tidak peduli dengan penerapan mata uang tunggal dan tetap mengirimkan mata uang dinar kepada warga Serbia di Kosovo Utara. Ia menyebut pengiriman uang menggunakan jasa perusahaan Inggris, Henderson. 

"Kami sudah mengirimkan gaji, pensiun, dan bantuan sosial kepada warga di Kosovo dan Metohija jauh sebelum penerapan mata uang tunggal yang diterapkan mulai Februari ini," ungkapnya, dikutip Balkan Insight.

Ia menegaskan bahwa Serbia akan melakukan apapun agar warganya mendapatkan haknya menerima pembayaran. Namun, ia enggan mengungkapkan detail teknis pengiriman uang tersebut. 

"Saya tidak akan mengungkapkan detail teknis karena tidak pantas saya untuk mengungkap siapa yang mempersekusi warga Serbia dan melancarkan ethnic cleansing dan apa yang akan kami lakukan ke depan," tambahnya. 

Baca Juga: Kosovo Tunda Larangan Dinar di Area Dominan Etnis Serbia

2. Vucic tekankan Serbia punya hak membayar fasilitas umum di Kosovo Utara

Vucic menambahkan, Serbia berhak membayarkan layanan kesehatan, sekolah, dan pensiun kepada warga Serbia di Kosovo. Ia menyebut hak itu sudah tertulis dalam perjanjian yang ditandatanganni Serbia dan Kosovo. 

"Tidak ada keraguan terhadap hak kami di setiap dokumen dalam perjanjian perdamaian Serbia-Kosovo," terangnya, dilansir N1.

Ia mengatakan tidak akan ada dialog antara Bank Nasional Serbia (NBS) dan Bank Sentral Kosovo soal larangan peredaran mata uang dinar Serbia di Kosovo. Namun, ia menekankan tindakan Kosovo ini berdampak buruk kepada ekonomi warga Serbia di Kosovo. 

"Kami percaya bahwa Pristina hanya ingin menggertak untuk mengupayakan pengakuan. Kami juga percaya Kurti akan melanjutkan rencananya dan trik baru untuk melawan kami," sambungnya. 

3. Serbia ajukan sesi darurat di Dewan Keamanan PBB

Serbia Akan Lanjutkan Pembayaran di Kosovo dengan Dinarilustrasi bendera Serbia (pixabay.com/apakom)

Presiden Serbia itu juga sudah mengajukan pertemuan khusus di Dewan Keamanan PBB pada Senin (5/1/2024), terkait tensi dengan negara pecahannya usai penerapan euro sebagai mata uang tunggal di Kosovo. 

"Warga Serbia di Kosovo takut mereka harus mengantre panjang untuk mendapatkan uang euro. Pada Senin, kami akan mulai mengirimkan uang melalui jasa pengiriman yang sudah kami utus," ujar Vucic, dikutip Associated Press.

"Saya percaya bahwa rekan Barat kami akan menepati janjinya dan berusaha memperjuangkan hak-hak warga Serbia di Kosovo. Maka, Serbia akan mengajukan permintaan formal sesi darurat di Dewan Keamanan PBB," sambungnya. 

Juru bicara Komisi Eropa Eric Mamer mengatakan, Uni Eropa (UE) khawatir dengan keputusan Kosovo ini. Ia meminta agar periode transisi harus panjang untuk menemukan solusi yang tepat dalam negosiasi perdamaian yang difasilitasi UE. 

Baca Juga: Serbia Protes atas Perjanjian Militer Kosovo-Turki

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya