Serbia Keluar dari Dewan Eropa jika Kosovo Diterima sebagai Anggota

Tolak masuknya Kosovo dalam Dewan Eropa

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic, pada Senin (25/3/2024), mengancam akan keluar dari Dewan Eropa (CoE) apabila memasukkan Kosovo diterima sebagai anggota. Pernyataan ini disampaikan karena Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo dan menganggap sebagai wilayahnya. 

Selama ini, Serbia terus berusaha menjauhkan Kosovo dari keanggotaan organisasi internasional. Alhasil, negara Balkan Barat tersebut terkendala pengakuan dan tidak dapat masuk dalam organisasi internasional, termasuk rencana untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa (UE). 

1. Vucic sebut akan ada konsekuensi besar masuknya Kosovo dalam CoE

Serbia Keluar dari Dewan Eropa jika Kosovo Diterima sebagai AnggotaPresiden Serbia, Aleksandar Vucic (instagram.com/avucic)

Vucic menentang prospek Kosovo untuk diterima sebagai anggota baru CoE. Ia menyebut akan ada konsekuensi besar terhadap ranah geopolitik dari keputusan tersebut. 

"Anda boleh pergi dengan itu dan kita akan melihat ke depan jika Serbia tetap berada di dalam Dewan Eropa atau tidak," ungkap Vucic, dikutip BNE Intellinews

Di sisi lain, Perdana Menteri Ana Brnabic mengungkapkan bahwa Serbia tidak bermain-main dan serius terhadap atas posisinya. 

"Jika CoE serius terhadap prinsipnya dengan akhirnya menyetujui keanggotaan Kosovo, maka Serbia tidak akan menjadi bagian dari tindakan hipokrisi dan penuh dengan lelucon," sambungnya. 

Baca Juga: Serbia Gak Diterima Disebut sebagai Negara Satelit Rusia oleh Kroasia

2. CoE merekomendasikan masuknya Kosovo

Pekan lalu, Perwakilan CoE Dora Bakoyannos merekomendasikan bahwa pendaftaran Kosovo dalam organisasinya dan menyambut positif aplikasi tersebut.

"Keanggotaan Kosovo akan meningkatkan standar hak asasi manusia (HAM) dengan memastikan akses Pengadilan HAM Eropa kepada semua yang berada di bawah yuridiksi Kosovo," ungkapnya, dikutip Balkan Insight.

"Saya berharap Kosovo dapat menggunakan kesempatan dalam keanggotaan untuk mengonsolidasikan demokrasinya dan budaya demokrasi untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas kepada semua komunitas dan menjadi agen stabilitas kawasan," tambahnya.

Sejak Maret 2023, CoE sudah mengadakan pemungutan suara dan menyetujui lanjutan proses keanggotaan Kosovo dalam organisasinya. Sementara, CoE merupakan organisasi yang berfokus pada HAM yang diikuti oleh 46 negara anggota. 

3. Serbia peringati peristiwa pemboman NATO ke-25

Pada Minggu (24/3/2024) sore, Presiden Vucic menyatakan penolakannya dan mengaku tidak akan menyerah pada perpecahan di negaranya. Pernyataan itu diungkap di tengah peringatan 25 tahun tragedi pemboman NATO di Belgrade yang mengakhiri Perang Kosovo. 

"Anda telah melakukan perbuatan kotor untuk memecah belah negara ini hingga berkeping-keping karena negara ini lebih kuat dan Serbia adalah negara kuat. Serbia akan bertahan, Anda tidak akan mengambil alih kemerdekaan kami, kami tidak akan menyerah dan tidak akan mengakui Kosovo," ungkapnya, dikutip Sarajevo Times.

"Tahun ini, terdapat beberapa pihak yang menjelaskan kepada kami bahwa pemboman itu penting bagi kami, agar Serbia melihat jauh ke depan. Kami percaya Serbia dan Kosovo dapat melihat masa depan bersama," sambungnya. 

Ia menekankan bahwa Serbia akan memiliki masa depan yang baik dan tahu bagaimana mempertahankan negaranya sendiri.

Baca Juga: Pilpres Slovakia: Mantan Menlu Pro-Uni Eropa Unggul di Putaran Pertama

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya