Ukraina Akan Gunakan Kecerdasan buatan untuk Menjinakkan Ranjau

Gandeng perusahaan teknologi asal AS Palantir

Jakarta, IDN Times - Kementerian Ekonomi Ukraina, pada Minggu (3/3/2024), mengumumkan kerja sama dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) Palantir. Kerja sama yang disetujui mengenai proses menjinakkan ranjau menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). 

Pada November 2023, Ukraina telah melaporkan setidaknya sebanyak 234 warga tewas akibat ranjau yang dipasang oleh Rusia. Pemerintah setempat sudah memperingatkan warga untuk menghindari area tertentu dan tidak mendekati benda mencurigakan. 

1. Perjanjian sebagai awal pembangunan kembali Ukraina

Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko, mengatakan bahwa dokumen perjanjian dengan Palantir sudah disetujui ketika ia mengadakan kunjungan kerja ke London, Inggris. 

"Menjinakkan ranjau adalah langkah awal kebangkitan Ukraina. Saat ini, lebih dari 156 ribu kilometer persegi lahan berpotensi ditanami ranjau dan bisa membuat lebih dari 6 juta warga Ukraina dalam bahaya," terangnya, dikutip Ukrinform.

"Maka dari itu, akselerasi menjinakkan ranjau harus cepat dilakukan, terutama dengan menggandeng perusahaan teknologi, seperti Palantir yang berkesempatan untuk menolong nyawa manusia dan membangun kembali Ukraina," sambungnya. 

Bersamaan dengan itu, Wakil Presiden Palantir Inggris dan Eropa Louis Mosley menekankan bahwa kesepakatan ini akan menolong jutaan warga Ukraina dan memperkuat ekonomi dalam negeri. 

Baca Juga: 5 Orang Tewas akibat Serangan Drone Rusia di Ukraina 

2. Palantir akan bekerja sama dengan pemerintah lokal, badan terkait, dan NGO

Palantir akan membuat basis data besar terkait upaya menjinakkan ladang ranjau yang nantinya bekerja sama dengan pemerintah lokal, otoritas regional, kementerian, dan badan terkait yang ahli dalam bidang ini. 

Dilansir Ukrainska Pravda, basis data tersebut diperkirakan akan memiliki informasi statis, seperti penilaian efisiensi ekonomi dari suatu lahan pertanian, kedekatan dengan area kontaminasi ranjau, dan informasi operasional yang akan diperbarui secara berkala. 

Data yang akan dimuat termasuk survei wilayah dari Badan Kedaruratan Nasional Ukraina, Badan Khusus Transportasi Negara, dan sejumlah operator non-pemerintahan. Namun, data tersebut akan dipengaruhi oleh adanya pakar di sejumlah area dan kondisi alam sekitar. 

Palantir mengaku bahwa platformnya dapat menganalisis ketersediaan informasi dan menyediakan rekomendasi terkait optimisasi proses menjinakkan ranjau. 

3. Sekitar 4.599 ranjau berhasil dijinakkan dalam sepekan

Dalam sepekan terakhir, Unit Anti-Ranjau dari Kementerian Pertahanan Ukraina berhasil menjinakkan sebanyak 4.599 ranjau dan membersihkan sekitar 15 hektare area yang direbut kembali oleh Kiev. 

"Dalam sepekan terakhir, daratan seluas 7.686,75 hektare, 7.622,25 hektare lahan pertanian, 19,45 kilometer ruas jalan, dan 0,3 kilometer pipa sudah diinspeksi oleh tim anti-ranjau dan sudah dibersihkan. Sebanyak 4.599 alat peledak sudah dinetralisasi," ungkapnya. 

Totalnya, Ukraina berhasil menemukan dan menetralisir 304.507 ranjau di wilayah bekas dudukan Rusia. Sedangkan pemerintah sudah mengerahkan sebanyak 255 tim untuk membersihkan ranjau di wilayah rawan. 

NATO juga akan mendukung proyek MinesEye untuk menciptakan sistem yang efektif dalam mendekteksi ranjau dan alat peledak lainnya di Ukraina. 

Baca Juga: Turki-Bulgaria-Rumania Sepakat Bersihkan Ranjau di Laut Hitam 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya