Ukraina-Kroasia Setuju Kirim Biji-bijian Lewat Pelabuhan Kroasia

Ukraina temukan alternatif kirim biji-bijian

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina dan Kroasia, pada Senin (31/7/2023), setuju menggunakan pelabuhan di Kroasia untuk mengekspor biji-bijian asal Ukraina. Kebijakan itu dirilis setelah Rusia menarik diri dari perjanjian Laut Hitam imbas serangan di jembatan Krimea. 

Keputusan Moskow membuat Kiev harus mencari alternatif jalur ekspor biji-bijian selain melalui Laut Hitam, seiring keputusan negara-negara Eropa Timur yang menolak masuknya hasil pertanian Ukraina karena dianggap mengganggu produk lokal. 

1. Akan gunakan pelabuhan di pesisir Laut Adriatik

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengungkapkan kemungkinan penggunaan pelabuhan Kroasia yang terletak di Sungai Danube dan Laut Adriatik untuk mengekspor biji-bijian dari negaranya. 

"Sekarang kami tengah membangun rute paling efisien untuk mengirimkan produk pertanian kami ke pelabuhan tersebut dan menggunakan kesempatan ini sebesar-besarnya," terang Kuleba, dilansir Reuters.

"Setiap kontribusi untuk memblokir ekspor, maka setiap pintu akan terbuka itu benar, ini akan berkontribusi pada keamanan pangan dunia," terangnya. 

Saat ini, Ukraina bergantung pada rute ekspor melalui negara-negara Uni Eropa, termasuk rute alternatif melalui Sungai Danube. Namun, Rusia telah merusak infrastruktur menuju ke rute tersebut pada bulan ini. 

Baca Juga: Putin: Proposal dari Afrika Bisa Jadi Awal Perdamaian di Ukraina  

2. Kroasia dan Bulgaria izinkan Ukraina gunakan infrastrukturnya

Dalam negosiasi antara Kroasia dan Ukraina, Kiev diperbolehkan menggunakan jaringan transportasi dan pelabuhan Kroasia sebagai rute alternatif ekspor. Kuleba juga menekankan bahwa keputusan akan dibuat dalam waktu dekat. 

Di sisi lain, Bulgaria juga memperbolehkan penggunaan infrastruktur transportasinya untuk digunakan mengirim biji-bijian Ukraina. Sedangkan, Uni Eropa (UE) berjanji untuk membantu Ukraina dalam mengekspor gandum lewat jalur solidaritas yang dibuat pada Mei 2022.

Pada saat yang sama, Kroasia juga berkeinginan ikut dalam implementasi formula perdamaian di Ukraina dan bersedia mengirimkan bantuan militer. 

"Kroasia mengonfirmasi kesiapannya dalam partisipasi implementasi beberapa poin dalam formula perdamaian, terutama soal keamanan pangan, keamanan energi, restorasi Piagam PBB, dan integritas teritorial di Ukraina," tutur Kuleba. 

3. Kroasia akan bantu jinakkan ranjau di Ukraina

Menteri Ekonomi Ukraina, Yuliia Svyrydenko, mengungkapkan bahwa Kroasia bersedia mengalokasikan dana sebesar 1 juta euro (Rp16,6 miliar) untuk mengadakan operasi penjinakan ranjau di lahan pertanian di Ukraina. 

Dana tersebut akan disalurkan lewat Program Pangan Dunia milik PBB dalam membantu petani dan pekerja industri pertanian di Ukraina, yang terdampak akibat berkecamuknya perang.

"Terima kasih atas ini, plot lahan milik petani sedang diinspeksi untuk penjinakkan ranjau, sehingga dapat digunakan kembali. Warga Ukraina dapat mendaftar sendiri bantuan ini lewat laman Kementerian Agraria," tutur Svyrydenko, dikutip The Kyiv Independent.

Selama berlangsungnya perang Rusia-Ukraina, korban akibat ledakan ranjau telah menjadi hal yang lumrah di Ukraina. Menteri Dalam Negeri, Ilhor Klymenko, menyebut bahwa hampir satu per tiga teritori Ukraina ditanami ranjau sejak Februari 2022. 

Baca Juga: 5 Fakta Serangan Drone di Moskow dan Krimea, Didalangi Ukraina?

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya