Upayakan Perdamaian, Pemimpin RSF Sudan Berkunjung ke Uganda

Perang Sipil Sudan sudah berlangsung 8 bulan

Jakarta, IDN Times - Pemimpin RSF (Rapid Support Forces) Mohamed Hamdan Daglo, pada Rabu (27/12/2023), mengunjungi Uganda untuk bertemu Presiden Yoweri Museveni. Keduanya bertemu untuk membicarakan upaya perdamaian di Sudan

Perang Sipil Sudan yang dimulai sejak April 2023 telah menjadi salah satu konflik internal terbesar di Afrika pada tahun ini. Perang antara militer Sudan (SDF) dan RSF ini telah mengakibatkan 9 ribu-10 ribu orang tewas dan sekitar 6 ribu-12 ribu orang terluka. 

Dilansir BNN, konflik ini telah memaksa 5 juta penduduk pergi dari tempat tinggalnya yang menjadi zona peperangan. Bahkan, sebanyak 1,5 juta penduduk Sudah terpaksa mengungsi ke negara tetangganya untuk menghindari peperangan. 

1. Daglo dan Museveni bicarakan negosiasi perdamaian

Dalam kunjungannya, Mohamed Hamdan Daglo atau yang dikenal dengan nama Hemetti berbicara langsung dengan Presiden Museveni di Kampala. Keduanya mendiskusikan langkah strategis mengakhiri perang di Sudan. 

Dilaporkan Sudan Tribune, Hemetti juga menyerukan bahwa ia mempresentasikan visinya kepada Museveni soal negosiasi perdamaian untuk menghentikan perang di Sudan. Ia pun berkeinginan untuk membangun Sudan yang baru usai berakhirnya perang. 

Sementara itu, Museveni mengaku sudah mendapatkan kabar terbaru soal konflik di Sudan dari Hemetti. Keduanya pun membicarakan bagaimana penderitaan rakyat Sudan selama negaranya dilanda perang sipil. 

Baca Juga: Para Jenderal Sudan Siap Mediasi untuk Akhiri Perang

2. Pertemuan antara pemimpin Militer Sudan dan RSF ditunda

Pemerintah Sudan mengumumkan, IGAD memberitahukan penundaan pertemuan antara pemimpin Militer Sudan (SDF), Abdel Fattah al-Burhan dan pemimpin RSF, Mohamed Hamdan Daglo di Djibouti yang sedianya dilakukan pada Kamis. 

IGAD mengatakan, terdapat masalah teknis yang membuat pertemuan keduanya untuk membahas negosiasi perdamaian terpaksa ditunda. Rencananya pertemuan akan dijadwalkan ulang pada Januari 2024. 

Pemerintah pun mengatakan bahwa Dewan Keamanan Negara sudah bersiap bertolak ke Djibouti pada Rabu sore. Namun, setelah diumumkannya kabar penundaan ini, maka pertemuan kedua pemimpin untuk pertama batal dilangsungkan. 

Dilansir Reuters, RSF tengah mencapai momentum terbaiknya setelah mengambil alih Wad Madadni pada awal Desember. Terdapat kabar bahwa pasukan RSF membunuh warga sipil di sana, tapi pemberontak itu menolak tuduhan tersebut. 

3. Sudan tuding UEA kirim persenjataan ke RSF

Pemimpin Militer Sudan, Abdel Fattah al-Burhan, terus mengatakan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) mendukung RSF. Tudingan itu memicu ketegangan antara Sudan-UEA dalam beberapa bulan terakhir dan berujung pengusiran 15 diplomat dari Khartoum. 

Dilansir Africa News, ia dan Jenderal Yasser Atta menuduh Abu Dhabi mengirimkan senjata ke RSF melalui Uganda dan Republik Afrika Tengah sejak pecahnya perang pada 15 April. Keduanya menyebut pengiriman tersebut dibantu oleh pasukan Wagner di Bangui. 

Dalam beberapa bulan terakhir, keduanya menyebut pengiriman dilakukan melalui Chad seiring melemahnya Wagner. Mereka juga mengaku memiliki bukti bahwa persenjataan tersebut sudah mendarat di Bandara N'Djamena. 

Sementara itu, pakar Alex de Waal mengklaim bahwa Raja UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, mendukung Daglo dalam perang di Sudan karena ia sudah mengirimkan kelompok paramiliter untuk membantunya Arab Saudi dan UEA berperang di Yaman melawan Houthi. 

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Akhiri Misi Politik di Sudan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya