Warga Finlandia Mogok Kerja Massal Imbas Bansos Dipotong

Minta pemerintah tidak mengubah kebijakan bantuan sosial

Jakarta, IDN Times - Persatuan Pekerja Finlandia, pada Rabu (31/1/2024), memulai aksi mogok kerja besar-besaran untuk memrotes pemotongan bantuan sosial yang direncanakan Perdana Menteri Petteri Orpo. Diperkirakan sebanyak 300 ribu pekerja Finlandia akan ikut aksi ini. 

Sejak memimpin pada Juni 2023, Orpo sudah berniat memotong bantuan sosial yang selama ini diberikan kepada warga Finlandia. Pemimpin sayap kanan itu menganggap eks PM Sanna Marin terlalu boros karena memberikan bantuan sosial dan kesejahteraan.

Bantuan yang akan dipotong oleh PM Orpo termasuk yang menargetkan penduduk yang menghadapi masalah finansial, seperti penerima bantuan subsidi sewa rumah, pengangguran, keluarga, dan pelajar. 

1. Mogok kerja dimulai secara luas pada Kamis dan Jumat

Aksi mogok kerja di Finlandia diikuti oleh sejumlah organisasi pekerja, termasuk SAK, STTK, JHL, dan Akava. Mereka menolak rencana pemerintah mengubah kebijakan tenaga kerja dan memotong bantuan keamanan bagi warga. 

Dilansir YLE, pada Rabu sudah terlihat penutupan toko swalayan, pabrik, tempat penitipan anak, dan sejumlah layanan pendidikan lainnya. Namun, aksi mogok kerja diperkirakan mulai dilakukan secara luas dan menyeluruh pada Kamis (1/2/2024) hingga Jumat (2/2/2024). 

Transportasi umum di sejumlah kota diperkirakan mayoritas tidak akan beroperasi mulai Jumat. Sedangkan di ibu kota, Helsinki, kereta lokal, metro, dan trem tidak akan beroperasi dan 90 persen layanan bus HSL akan diparkirkan pada hari itu. 

Pada Kamis, pekerja sektor komersial dan perdagangan akan memulai mogok kerja. Maka, sejumlah toko swalayan besar seperti S&K, Lidl, dan Tokmanni akan ditutup selama seharian penuh. 

Baca Juga: Finlandia Tuding Rusia Rekrut Migran sebagai Mata-mata

2. Maskapai Finnair membatalkan 550 penerbangan

Pada Senin, Finnair memperkirakan akan membatalkan sekitar 550 penerbangan di tengah mogok kerja massal di Finlandia sepanjang Rabu-Jumat. Pembatalan akan berdampak kepada sekitar 60 ribu penumpang maskapai. 

Direktur Komunikasi Finnair Paivt Tallqvist mengatakan, tiket pesawat yang sudah dibeli dan dibatalkan akan dialihkan dengan sejumlah tawaran serta alternatif lainnya, termasuk pengalihan rute dan pengubahan jadwal penerbangan. 

"Sebanyak 35 ribu pelanggan sudah bersedia mengubah jadwal perjalanannya di tengah mogok kerja sejak pekan lalu. Bagi yang tidak bersedia, maka penerbangannya akan dialihkan dengan maskapai lain," terangnya. 

"Ini tidak beralasan bahwa mogok kerja ini harus berdampak pada Finnair yang tidak ikut campur dalam urusan politik. Aksi ini menyebabkan banyak masalah bagi pelanggan kami," sambungnya. 

3. Disebut akan berdampak pada ketimpangan kesehatan di Finlandia

Pakar dari University of Helsinki, Anne Kouvonen, mengatakan pemotongan bantuan sosial dan kesejahteraan akan berdampak luas pada masyarakat Finlandia. Warga harus membayar lebih dan berdampak luas bagi masyarakat menengah ke bawah dan disabilitas. 

Kebijakan ini akan berdampak besar bagi negaranya karena bakal meningkatkan ketimpangan kesehatan. Ia pun memberikan contoh di Inggris yang terdampak oleh kebijakan kenaikan angka ketimpangan kesehatan. 

Dilansir Mirage News, Kouvonen mengatakan dampaknya tidak akan terlihat saat ini, tetapi akan nampak ketika anak-anak generasi sekarang tumbuh dewasa. Ia juga mengatakan kebijakan ini tidak cocok di tengah situasi demografi Finlandia yang mengalami penuaan. 

"Kami tidak dapat menanggung semua dewasa muda yang tidak sehat akibat ketimpangan ini. Kami membutuhkan setiap orang di negara ini. Namun, mereka harus sehat untuk dapat bekerja," sambungnya. 

Baca Juga: China Siap Memperluas Kerja Sama dengan Finlandia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya